Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami kekerasan emosional yang dialami oleh laki-laki feminin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam. Analisis data yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Responden pada penelitian ini terdiri dari 3 laki-laki feminin dengan karakteristik berbeda, yaitu laki-laki feminin homoseksual, laki-laki feminin heteroseksual, dan transgender. Dari penelitian ini teridentifikasi 6 tema utama yang menunjukan bentuk kekerasan emosional yang diterima oleh ketiga responden, yaitu 1) Serangan verbal dengan sub-tema cemoohan dan labelling, 2) Hubungan sosial dengan sub-tema penolakan, dijauhi, dan provokasi orang lain, 3) Kefemininan responden dengan sub-tema kesadaran kefemininan, dituntut berperilaku maskulin, serangan fisik, dan ancaman, 4) Stigma dan diskriminasi dengan sub-tema diskriminasi, dianggap homoseksual, pembunuhan karakter, dan pelecehan seksual, 5) Kehidupan religius dengan sub-tema dianggap tidak sesuai ajaran agama dan coping, serta 6) Dampak dari perlakuan yang diterima dengan sub-tema sakit hati, kesepian, tidak percaya diri, rendah diri, menyalahkan diri, self-harm, keinginan bunuh diri, dan coping.