Search citation statements
Paper Sections
Citation Types
Year Published
Publication Types
Relationship
Authors
Journals
Tujuan dari penelitian ini yaitu menggambarkan upaya untuk mewujudkan dynamic governance pada pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan memperhatikan elemen culture dan capabilities seperti thinking ahead, thinking again, dan thinking across. Beberapa permasalahan yang terjadi pada pelayanan tersebut berasal dari unsur internal seperti kemampuan organisasi dalam menyampaikan komunikasi dan merespon permohonan pelayanan, lalu unsur eksternal seperti jumlah masyarakat yang sangat banyak dalam mengakses pelayanan sehingga menjadi tidak teroragnisir. Catatan permasalahan ini menjadi kendala dalam upaya meningkatkan pelayanan sehingga perlu dilakukan analisa lebih jauh agar dapat menemukan solusi yang tepat karena Pemerintah sedang menghadapi ketidakpastian terkait kondisi di masa kini ataupun masa mendatang. Perhatian yang dapat ditekankan pada pemikiran dynamic governance yaitu Pemerintah perlu memikirkan tindakan yang relevan untuk menghadapi permasalahan yang dinamis. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian berlokasi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data bersumber dari data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa artikel ilmiah serta laporan resmi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian memiliki beberapa tahapan di antaranya reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Teknik uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Berdasarkan hasil penelitian, budaya organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sudah memasuki proses yang baik untuk menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis. Kemudian pengaruh dari able people dan agile processes sangat menentukan kapabilitas untuk menghadapi dinamika yang terjadi dalam pelayanan publik. Kurang meratanya kompetensi dan kurang banyaknya tenaga kerja menyebabkan gagasan thinking ahead belum dapat direncanakan dengan lebih matang. Elemen kapabilitas yang dapat dijalankan dengan baik yaitu thinking again dimana instansi selalu meninjau evaluasi kinerja pegawai dan menganalisa respon masyarakat terhadap kinerja organisasi. Selanjutnya, thinking across menjadi elemen kapabilitas yang juga telah dijalankan dengan baik dengan mempelajari keberhasilan daerah lain dalam menyelenggarakan mal pelayanan publik lalu mengadopsinya.
Tujuan dari penelitian ini yaitu menggambarkan upaya untuk mewujudkan dynamic governance pada pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan memperhatikan elemen culture dan capabilities seperti thinking ahead, thinking again, dan thinking across. Beberapa permasalahan yang terjadi pada pelayanan tersebut berasal dari unsur internal seperti kemampuan organisasi dalam menyampaikan komunikasi dan merespon permohonan pelayanan, lalu unsur eksternal seperti jumlah masyarakat yang sangat banyak dalam mengakses pelayanan sehingga menjadi tidak teroragnisir. Catatan permasalahan ini menjadi kendala dalam upaya meningkatkan pelayanan sehingga perlu dilakukan analisa lebih jauh agar dapat menemukan solusi yang tepat karena Pemerintah sedang menghadapi ketidakpastian terkait kondisi di masa kini ataupun masa mendatang. Perhatian yang dapat ditekankan pada pemikiran dynamic governance yaitu Pemerintah perlu memikirkan tindakan yang relevan untuk menghadapi permasalahan yang dinamis. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian berlokasi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data bersumber dari data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa artikel ilmiah serta laporan resmi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian memiliki beberapa tahapan di antaranya reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Teknik uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Berdasarkan hasil penelitian, budaya organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sudah memasuki proses yang baik untuk menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis. Kemudian pengaruh dari able people dan agile processes sangat menentukan kapabilitas untuk menghadapi dinamika yang terjadi dalam pelayanan publik. Kurang meratanya kompetensi dan kurang banyaknya tenaga kerja menyebabkan gagasan thinking ahead belum dapat direncanakan dengan lebih matang. Elemen kapabilitas yang dapat dijalankan dengan baik yaitu thinking again dimana instansi selalu meninjau evaluasi kinerja pegawai dan menganalisa respon masyarakat terhadap kinerja organisasi. Selanjutnya, thinking across menjadi elemen kapabilitas yang juga telah dijalankan dengan baik dengan mempelajari keberhasilan daerah lain dalam menyelenggarakan mal pelayanan publik lalu mengadopsinya.
This study aims to analyze how the implementation of smart living in urban areas in Indonesia. Because Indonesia is included in the ten countries with the fastest urbanization growth in 2014, where urbanization growth is also accompanied by the emergence of various complex problems in urban areas. A mature urban strategy is needed to minimize the occurrence of various problems such as environmental crises, social problems, and irregular urban planning due to rapid urbanization. One of these problems can be overcome by implementing smart living, where the city provides comfort in terms of the environment, sustainable resources, physical and non-physical beauty, visual or not, for the community and the public. The measurement of the implementation of smart living in urban areas is seen from several indicators such as cultural facilities, health conditions, individual safety, housing quality, educational facilities, touristic, and social cohesion. This study uses qualitative research with data analysis using Nvivo 12 Plus and VOSviewer software. The data sources that the author uses are journals obtained from Scopus which are then downloaded in RIS format and processed using VOSviewer and Nvivo 12 Plus. The results of this study indicate that in implementing smart living in urban Indonesia, the security guarantee indicator has not been able to be fulfilled and has the lowest percentage compared to other indicators. while the indicators that have been able to be fulfilled and have the highest percentage are health service facilities.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.