Background: Preeclampsia is a health problem because it contributes to high rates of maternal and baby morbidity and mortality. The pathogenesis of preeclampsia is still unknown, but vitamin D deficiency and low HDL-LDL serum ratio are thought to play an important role. Therefore, a study was conducted on low 25(OH)D serum level and low HDL-LDL serum ratio as risk factors for preeclampsia with severe features.Methods: This study has a case-control design, conducted at Obstetric and Gynecology emergency room at Sanglah Hospital from January 2020 to June 2020. Subjects were 44 pregnant women, consisting 22 normal pregnant women as controls and 22 pregnant women with preeclampsia with severe features as cases, selected by purposive consecutive sampling and analyzed using SPSS 21.Results: Preeclampsia with severe features was found 5 times higher in pregnant women with low 25(OH)D serum level than in normal pregnant women (OR = 4,91, CI 95% = 1,33-18,21, p = 0,014). Preeclampsia with severe features was found 8 times higher in pregnant women with low HDL-LDL serum ratio than in normal pregnant women (OR = 7,88, CI 95% = 1,96-31,57, p = 0,002).Conclusion: Low 25(OH)D serum level and low HDL-LDL serum ratio are risk factors for Preeclampsia with severe features. Pendahuluan: Preeklamsia merupakan masalah kesehatan karena berkontribusi terhadap tingginya angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Patogenesis preeklamsia sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, namun kadar vitamin D dan rasio HDL–LDL serum yang rendah diduga berperan penting dalam mekanisme terjadinya preeklamsia. Penelitian kemudian dilakukan terhadap kadar 25(OH)D dan rasio HDL-LDL serum yang rendah sebagai faktor risiko terjadinya preeklamsia dengan gambaran berat.Metode : Desain penelitian ini adalah kasus kontrol (case control) yang dilakukan di Instalasi Gawat Darurat Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah, Denpasar mulai Januari 2020 sampai Juni 2020. Subyek penelitian berjumlah 44 orang ibu hamil, yang terdiri dari 22 ibu hamil normal sebagai kontrol dan 22 ibu hamil dengan preeklamsia dengan gambaran berat sebagai kasus, yang dipilih secara purposive consecutive sampling, dan dianalisis menggunakan SPSS 21.Hasil: Risiko terjadinya preeklamsia dengan gambaran berat adalah 5 kali lebih tinggi pada ibu hamil dengan kadar 25(OH)D serum yang rendah dibandingkan ibu hamil normal (OR = 4,91, IK 95% = 1,33-18,21, p = 0,014). Risiko terjadinya preeklamsia dengan gambaran berat adalah 8 kali lebih tinggi pada ibu hamil dengan rasio HDL-LDL serum yang rendah dibandingkan ibu hamil normal (OR = 7,88, IK 95% = 1,96-31,57, p = 0,002).Simpulan : Kadar 25(OH)D dan rasio HDL-LDL serum yang rendah merupakan faktor risiko preeklamsia dengan gambaran berat.