Keluarga yang dikepalai perempuan rentan terhadap kemiskinan yang tak lain disebabkan oleh faktor pendapatan yang rendah dan lingkungan yang tidak mendukung. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dan diteliti secara kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan ekonomi, coping ekonomi, dan dukungan sosial terhadap kesejahteraan perempuan kepala keluarga. Penelitian ini melibatkan 100 perempuan yang bercerai dan memiliki anak di Jawa Barat dengan menggunakan non-probability voluntary sampling. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata usia responden adalah 39 tahun dan lama menjanda adalah 4 tahun. Sebagian besar responden memiliki pekerjaan tidak tetap dengan pendapatan di bawah garis upah minimum provinsi. Lebih dari setengah (66,0%) responden memiliki rasio aset lebih sedikit daripada utang dan semua (100,0%) responden memiliki utang. Variabel tekanan ekonomi, coping ekonomi, dukungan sosial, dan kesejahteraan berada pada kategori sedang. Karakteristik seperti pekerjaan dan lama menjanda berpengaruh positif dan negatif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Coping ekonomi berpengaruh negatif signifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Dukungan sosial juga berpengaruh positif siginifikan terhadap kesejahteraan subjektif. Pekerjaan dan rentang lama menjanda menjadi faktor yang dapat memengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan pun dapat diperoleh jika perempuan kepala keluarga tidak memiliki utang. Semakin sedikit coping ekonomi yang dilakukan oleh perempuan kepala keluarga, serta semakin banyak dukungan sosial yang didapatkan akan meningkatkan tingkat kesejahteraannya.