Edukasi Fintech Bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untu memberikan edukasi bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sentra Kaos Suci Bandung. Metode pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sosialisasi kepada pelaku UMKM yang dikelompokka berdasarkan tingkat literasi keuangan. Hasil progres kegiatan bahwa pelaku UMKM di Sentra kaos Suci Bandung dari hasil pre test sebelum sosialisasi menunjukkan ada tiga kelompok menyikapi keberadaan industry fintech. Kelompok pertama mereka yang belum pernah mengetahui industry fintech dan aktivitas usahanya, kelompok kedua mereka yang belum mengetahui manfaat dan risiko dari adanya industry fintech, dan kelompok ketiga mereka yang belum mengetahui mekanisme transaksi melalui perusahaan fintech. Pelaksanaan sosialisasi mampu meningkatkan tingkat literasi keuangan khususnya berkaitan dengan industry fintech.

Peningkatan produktivitas kerajinan tangan pirografi berbasis digital

“…Berbagai macam pilihan produk financial technology dapat diaplikasikan dalam usaha. Industry financial technology mampu melayani masyarakat di berbagai bidang (Suryanto et al, 2020). Beberapa kebutuhan seperti pembayaran, pembiayaan/pinjaman, investasi di pasar modal, manajemen risiko, e-wallet, clearing, jasa settlement hingga asuransi mampu dilayani dan dikemas lebih menarik dengan sentuhan teknologi.…”

Pelatihan Financial Technology untuk Bertransaksi dan Berinvestasi

“…Artinya dari 100 orang, baru 29 orang memiliki literasi keuangan. Berbeda dalam kegiatan yang dilakukan Suryanto, et al (2020) bahwa kelompok masyarakat belum memahami aplikasi penggunaan financial technology.…”

Determinan terhadap perkembangan UMKM di Kabupaten Pemalang

“…Beberapa penelitian terkait Fintech dan UMKM sudah beberapa kali diteliti, salah satu penelitian yang dilakukan yakni oleh (Muzdalifa et al, 2018), dengan adanya Fintech, dimana fungsi Fintech selain untuk membantu UMKM dalam permodalan usaha, Fintech juga berperan dalam berbagai macam aspek seperti melakukan pembayaran secara digital dan proses pengaturan keuangan. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan (Suryanto et al, 2020) yang menyatakan bahwa yang tadinya UMKM menggunakan model tradisional dalam sistem pembayarannya merasa terbantu dengan kehadiran digital payment dan dalam proses pembiayaannya akan lebih mudah didukung oleh peer to peer lending. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Najib & Fahma, 2020) dan (Reza Dea; Amalia & Purwantini, 2021), menyatakan bahwa terdapat risiko yang sering terjadi ketika menggunakan fintech payment, seperti gagalnya transakasi pembayaran yang membuat proses suatu transaksi menjadi lebih lama, sehingga dapat mempengaruhi minat penggunaan fintech payment oleh UMKM dalam sistem pembayarannya.…”

“…Sehingga para pelaku usaha yang memiliki pengetahuan keuangan yang baik maka menyebabkan tingkat literasi keuangan yang baik pula. Hasil diatas menunjukkan bahwa adanya pengaruh literasi keuangan terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh , Suryanto et al (2020) dan Anisyah et al (2021).…”