2017
DOI: 10.3366/hlps.2017.0150
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Edward Said, Postcolonialism and Palestine's Contested Spaces

Abstract: Postcolonialism, profoundly influenced by the Palestinian scholar Edward Said, has until recently been oddly silent on Palestine, a topic that not only preoccupied Said's thinking and writing, but also inspired his theoretical ideas on imperialism, anti-colonial struggle and the worldliness and affiliations of the text and the critic. This theoretical silence on Palestine was, in fact, preceded by a historical, political, geographical, social and cultural contestation of all forms of Palestinian spaces that in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(1 citation statement)
references
References 13 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Artikel jurnal yang ditulis Hamdi (2017) menyimpulkan bahwa meskipun poskolonialisme dikemukakan oleh pemikir asal Palestina, yaitu Edward Said, namun kajian poskolonialisme terhadap Palestina masih minim karena adanya kontestasi sejarah, politik, geografis, sosial dan budaya dari semua bentuk ruang Palestina, termasuk dengan membungkam narasi Palestina. Buku yang ditulis Ball (2012) secara khusus menganalisis berbagai karya sastra dan film dari seniman Palestina, antara lain Liana Badr, Annemarie Jacir, dan Elia Suleiman, dengan menggunakan teori feminis poskolonial, untuk mengungkapkan lintasan kesadaran gender di tengah masyarakat Palestina.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Artikel jurnal yang ditulis Hamdi (2017) menyimpulkan bahwa meskipun poskolonialisme dikemukakan oleh pemikir asal Palestina, yaitu Edward Said, namun kajian poskolonialisme terhadap Palestina masih minim karena adanya kontestasi sejarah, politik, geografis, sosial dan budaya dari semua bentuk ruang Palestina, termasuk dengan membungkam narasi Palestina. Buku yang ditulis Ball (2012) secara khusus menganalisis berbagai karya sastra dan film dari seniman Palestina, antara lain Liana Badr, Annemarie Jacir, dan Elia Suleiman, dengan menggunakan teori feminis poskolonial, untuk mengungkapkan lintasan kesadaran gender di tengah masyarakat Palestina.…”
Section: Pendahuluanunclassified