Efek Larvasida Hasil Fraksinasi Ekstrak N-Heksana Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) Terhadap Larva Aedes aegypti

Abstract

Tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata L.) telah dikenal masyarakat sebagai gulma yang digunakan untuk obat tradisional. Tumbuhan dari famili Asteraceae ini mengandung terpenoid dan steroid yang bersifat larvasida. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata L.) diduga dapat memberikan efek larvasida terhadap Aedes aegypti, sehingga dilakukan ekstraksi dan fraksinasi terhadap daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) untuk pengujian larvasida. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi menggunakan n-heksana, ekstrak yang didapat difraksinasi menggunakan metode KVC, KKG, KLT dan hasil fraksinasi (B2-G3) diidentifikasi dengan FTIR. Pengujian larvasida terhadap Aedes aegypti dilakukan pada hasil ekstraksi (Crude) dan fraksi B2-G3 sebagai sampel uji. Data mortalitas Aedes aegypti dianalisis probit dengan SPSS 16,00 untuk menentukan nilai LC50 selama 72 jam. Sampel uji dikategorikan toksik jika menunjukkan nilai LC50< 1000 ppm. Hasil analisis probit menunjukkan nilai LC50 fraksi B2-G3 adalah 738,938 ppm yang menunjukkan fraksi tersebut berpotensi sebagai larvasida terhadap Aedes aegypti. Sedangkan nilai LC50 dari ekstrak n-heksana (Crude) adalah 16358,825 ppm yang menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana dari daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) tidak berpotensi sebagai larvasida terhadap Aedes aegypti.

Keragaman Jenis Dan Potensi Tumbuhan Liar Di Kawasan Bekas Likuifaksi Desa Jono Oge Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah

“…Gambar 18. Chromolaena odorata L. ( RumputMinjangan) Ekstrak dari tumbuhan ini dapat digunakan sebagai herbisida, pestisida dan insektisida nabati, efek larvasida alami terhadap nyamuk Aedes aegypti, maupun sebagai pupuk organik (Frastika et al, 2017;Yulianti et al, 2019;Ekayani et al, 2021;Nugroho et al, 2019). Berpotensi juga sebagai biobriket yang merupakan bahan bakar alternatif (Karmila et al, 2018), serta pakan ternak tetapi harus melalui proses pengeringan dan pencacahan terlebih dahulu.…”

Studi Literatur: Potensi Daya Bunuh Tanaman Keluarga Asteraceae Terhadap Larva Aedes Aegypti

“…Pada penelitian yang dilakukan oleh Aminu et al 2020, ditemukan bahwa tanaman Cosmos caudatus dengan sampel bagian daun dan diolah dengan pelarut Heksana menghasilkan efek larvasida yang rendah terhadap larva instar IV Aedes aegypti dengan nilai LC50 sebesar 1762 ppm (Aminu et al, 2020). Pada penelitian Yulianti ditemukan bahwa tanaman Chromolaena odorata L. dengan sampel bagian daun dan diolah dengan pelarut nheksana menghasilkan efek larvasida yang rendah yaitu LC50 sebesar 16.358 ppm (Yulianti et al, 2017).…”

Uji Efektivitas Ekstrak Etil Asetat Daun Ruku-ruku (Ocimum tenuiflorum L.) sebagai Biolarvasida terhadap Larva Culex Sp.

“…Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dan berlimpah, beberapa diantaranya adalah tumbuhan-tumbuhan berpotensi memiliki kandungan golongan senyawa yang dapat diberdayakan sebagai larvasida seperti terpenoid (8). Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai biolarvasida yaitu tanaman ruku-ruku, adanya aktivitas larvasida pada daun ruku-ruku disebabkan oleh golongan senyawa terpenoid, terpenoid memiliki efek yang sistemnya sinergis bagi toksin lain guna sebagai solven untuk memfasilitasi toksin bergerak melalui membran sehingga mengganggu metabolisme larva dan mengakibatkan kematian larva, dengan berhubungan sinergis dengan steroid maka steroid akan mengakibatkan dinding sel kitin pada tubuh larva menebal, yang mana pertumbuhan larva akan terganggu dan menyebabkan kematian pada larva (9). Dalam penelitian ini dapat diambil satu akar permasalahan "apakah ekstrak etil asetat daun ruku-ruku memiliki aktivitas larvasida terhadap larva Culex sp.?"…”