Tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata L.) telah dikenal masyarakat sebagai gulma yang digunakan untuk obat tradisional. Tumbuhan dari famili Asteraceae ini mengandung terpenoid dan steroid yang bersifat larvasida. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata L.) diduga dapat memberikan efek larvasida terhadap Aedes aegypti, sehingga dilakukan ekstraksi dan fraksinasi terhadap daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) untuk pengujian larvasida. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi menggunakan n-heksana, ekstrak yang didapat difraksinasi menggunakan metode KVC, KKG, KLT dan hasil fraksinasi (B2-G3) diidentifikasi dengan FTIR. Pengujian larvasida terhadap Aedes aegypti dilakukan pada hasil ekstraksi (Crude) dan fraksi B2-G3 sebagai sampel uji. Data mortalitas Aedes aegypti dianalisis probit dengan SPSS 16,00 untuk menentukan nilai LC50 selama 72 jam. Sampel uji dikategorikan toksik jika menunjukkan nilai LC50< 1000 ppm. Hasil analisis probit menunjukkan nilai LC50 fraksi B2-G3 adalah 738,938 ppm yang menunjukkan fraksi tersebut berpotensi sebagai larvasida terhadap Aedes aegypti. Sedangkan nilai LC50 dari ekstrak n-heksana (Crude) adalah 16358,825 ppm yang menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana dari daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) tidak berpotensi sebagai larvasida terhadap Aedes aegypti.
This study discusses the strategy of developing Islamic microfinance institutions facing the era of financial technology in West Java. The study examines internal strategy factors in the development strategy of Islamic Microfinance Institutions (LKMS), external strategy factors, and the formulation and alternative development strategies. In conclusion, the internal strategic factors include generally good financial performance, increasing trend of public deposits, suitable financing and supporting the strengthening of Micro, Small & Medium Enterprises (MSMEs), risk management implemented effectively and gradually, and digital-based services (savings, financing proposals) & payment), education and assistance, easy access, competency development of human resources and members, development of information technology organization tools, innovation in strengthening competitiveness (digitalization of services, development of human resources in the field of information technology), relations, collaboration with institutions others (sharia fintech/marketplace platforms, etc.), and digital marketing strategies. The external strategic factors include: relatively good investment realization, government support, fintech-based services (zakat and waqf), the performance of the national and Islamic finance industry is quite good, global and national economic growth is not conducive, and the market share of the Islamic finance industry is still low, other financial institutions in providing services to MSMEs or digital-based services, and household consumption activities have decreased. The formulation and alternative of SWOT analysis with EFAS and IFAS approach resulted in a weighted EFAS of 3.03 and a weighted IFAS of 2.95. BOS results in: eliminating barriers to inclusion, reducing investment of less productive funds, increasing assistance and excellent service, and creating fintech service innovations in the form of a crowdfunding platform.
PSAK 109 adalah standar akuntansi yang diterbitkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), mengatur tentang proses penyusunan laporan keuangan bagi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) di Indonesia. Standar akuntansi ini diberlakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan keseragaman dalam pelaporan serta menyederhanakan dalam pencatatannya sehingga masyarakat dapat membaca laporan keuangan tersebut dan ikut dalam mengawasi pengelolaanya. Penelitian dilakukan di BAZNAS Kota Bandung yang merupakan salah satu lembaga pengelola ZIS yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah. Saat ini dana penghimpunan terbesar adalah dari zakat profesi ASN di lingkungan pemerintah kota Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kepatuhan BAZNAS Kota Bandung dalam menyusun laporan keuangan apakah telah sesuai dengan PSAK 109. Metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara melakukan observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa BAZNAS kota Bandung dalam penyusunan laporan keuangan zakat sepenuhnya telah menerapkan PSAK 109 dan laporan keuangan setiap tahun telah diaudit oleh Akuntan Publik serta mendapat opini “WAJAR”. Namun demikian dalam pelaporan keuangan tersebut, BAZNAS belum menggunakan Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) yaitu suatu aplikasi pelaporan yang dibentuk oleh BAZNAS RI untuk penyusunan laporan keuangan berbasis web yang telah sesuai dengan PSAK 109. Kata Kunci: PSAK 109, Dana ZIS, Laporan Keuangan Zakat
Salah satu tolak ukur dalam menilai keberhasilan pengelolaan sumber daya suatu perusahaan yaitu dengan melihat kinerja keuangannya. Parameter yang umum dipergunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan mempergunakan rasio keuangan. Selanjutnya rasio ini akan sangat bermanfaat bagi para pengguna dalam pengambilan keputusan. Dalam kondisi normal, performa keuangan yang dihasilkan akan mencerminkan kondisi yang diharapkan dan dapat menunjukan target pencapaian. Namun untuk kondisi pandemi covid saat ini tentunya akan membawa dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan tersebut. Salah satu sektor usaha yang terkena dampak pandemi covid-19 adalah industri perbankan. Hal ini sebagai akibat banyak diantara debitur yang diberhentikan dari pekerjaan dan terhambat untuk membayar pembiayaan. Sehingga mengakibatkan meningkatnya pembiayaan yang tidak lancar pada bank, yang secara otomatis mempengaruhi performa keuangannya. Pengkajian ini ditujukan untuk menganalisa dampak covid-19 terhadap kinerja keuangan pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah periode 2019-2020. Data diambil dari publikasi laporan keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah periode 2019-2020. Yaitu tiga (tiga) triwulan sebelum pandemi dan 3 (tiga) triwulan pasca pandemi covid. Adapun rasio keuangan yang digunakan adalah tingkat kecukupan modal (CAR), tingkat pengembalian aset (ROA), rasio pembiayaan bermasalah (NPF) dan pembiayaan deposit rasio (FDR). Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukan tidak substansial adanya distingsi dari aspek yang dianalisa terkecuali untuk aspek rasio pembiayaan bermasalah (NPF). Dengan demikian secara spesifik penelitian ini merekomendasikan agar Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah lebih meningkatkan lagi pembiayaan melalui intrumen penjadwalan ulang pembayaran (rescheduling), persyaratan kembali (reconditioning) dan penataan kembali (restructuring) serta membuka bidang usaha baru yang tidak terkena dampak covid-19 sebagai upaya meningkatkan rasio Return on Asset (ROA). Kata Kunci: Kinerja Keuangan Bank, CAR, ROA, NPF, FDR.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.