Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insektisida botani ekstrak daun sirsak dan insektisida IGR diflubenzuron terhadap mortalitas dan perkembangan kepik hijau (Nezara viridula). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2018 di Laboratorium Hama Tumbuhan dan Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 5 perlakuan yaitu perlakuan kontrol (P0), ekstrak daun sirsak konsentrasi 4% (P1), ekstrak daun sirsak konsentrasi 8% (P2), ekstrak daun sirsak konsentrasi 12% (P3), dan IGR diflubenzuron konsentrasi 0,1% (P4). Setiap perlakuan diulang tiga kali yang digunakan sebagai kelompok. Setiap satuan percobaan menggunakan 10 ekor nimfa N. viridula instar II. Variabel yang diamati adalah mortalitas nimfa dan perkembangan N. viridula (umur instar, kecacatan nimfa, dan imago terbentuk). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak daun sirsak dan insektisida IGR diflubenzuron berpengaruh nyata terhadap mortalitas dan menghambat perkembangan N. viridula. Insektisida IGR berbahan aktif diflubenzuron lebih cepat menyebabkan kematian (100%) pada 10 HSA dibandingkan ekstrak daun sirsak yang menyebabkan kematian (87,67%) pada 21 HSA. Insektisida IGR diflubenzuron dan ekstrak daun sirsak memiliki pengaruh terhadap perkembangan serangga Nezara viridula yang menyebabkan terjadinya kecacatan pada nimfa dan imago serta menghambat terbentuknya imago. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi masing-masing insektisida efektif terhadap mortalitas dan perkembangan hama N. viridula.