Efektifitas Media Pembelajaran IPA Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru SD

Ningsyih, Suriya; Yulianci, Syahriani; Adiansha, Adi Apriadi; Nurjumiati,; Asriyadin,

doi:10.37630/jpm.v10i1.285

Cited by 8 publications

(7 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Setiap tipe kepribadian mempunyai keterampilan berpikir kreatif yang berbeda-beda dalam memecahkan masalah (Suriya et al, 2020). Menurut S. P. Sari et al, (2021) Sedangkan pada indikator Originality (berpikir orisinil), kemampuan mengekspresikan ide pribadi dalam menanggapi suatu permasalahan yang dipecahkan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Siswa

Harum Isla Adila,

Dwi Iriani,

Ilham Falani

2024

jpm

View full text Add to dashboard Cite

Tipe kepribadian mempunyai keterampilan berpikir kreatif yang berbeda-beda dalam memecahkan masalah. Siswa yang memiliki tingkat kepribadian yang berbeda dan pemecahan masalah yang berbeda, maka dalam menyelesaikan suatu persoalan atau masalah mempunyai cara penyelesaian yang berbeda juga Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menghasilkan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematika dalam menyelesaikan soal pola bilangan berdasarkan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert siswa kelas VIII SMP N 17 Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas kelas VIII-I SMPN 17 Kota Jambi tahun ajaran 2023/2024 sebanyak 6 subjek. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, angket, dan tes kemampuan pemecahan masalah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: angket tipe kepribadian, tes kemampuan berpikir kreatif, dan pedoman wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif ini meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verivikasi. Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian kualitatif ini yakni meliputi tahap pra-lapangan dan tahap pekerjaan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah matematika siswa berbeda-beda, kepribadian siswa mempengaruhi kemampuan siswa.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Siswa

Harum Isla Adila,

Dwi Iriani,

Ilham Falani

2024

jpm

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Berdasarkan pendapat tersebut maka muatan IPA berupaya untuk membangkitkan minat siswa agar mampu meningkatkan kecerdasan serta pemahaman mereka tentang alam dan isinya yang penuh dengan rahasia tidak habis-habisnya. Muatan IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk mengaktifkan siswa melalui aktivitas-aktivitas yang bisa membangkitkan semangat siswa dalam proses pembelajaran, sehingga rasa ingin tahu siswa bisa tertanam (Ningsyih et al, 2020). IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pengembangan Modul Pembelajaran IPAS Berbasis Kearifan Lokal Tanaman Penyehatan

Samsul Wadi,

Mijahamuddin Alwi,

Arif Rahman Hakim

et al. 2023

jpm

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran IPAS berbasis kearifan lokal tumbuhan penyehatan. Penelitian ini menggunakan metode R&D (Research & Defelopment) yang mengacu pada model Borg & Gall yang disederhanakan menjadi enam langkah yaitu: a) Research and Information collecting (Analisis Kebutuhan), b) Planning (Perencanaan), c) Development Preliminary Form Of Product (Pengembangan Produk Awal), d) Preliminary Field Testing (Pengujian Terbatas), e) Main Product Revision (Revisi Produk), f) Main Field Testing (Uji Produk Utama). Modul pembelajaran yang dihasilkan telah dinilai layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan hasil validasi oleh ahli . Ahli tampilan memberikan skor 76 berada pada rentan X > 67,3 dengan kategori “sangat baik” dan ahli materi memberikan skor 80 berada pada rentan X > 67.3 dengan kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil observasi modul pembelajaran yang dihasilkan layak digunakan dalam proses pembelajaran didapatkan skor 1449 berada pada rentan X > 1255,7 dengan kategori “sangat baik” dan angket respon siswa memperoleh 96% dengan kategori “sangat baik”. Maka dapat disimpilkan bahwa telah dihasilkan modul pembelajaran IPAS berbasis kearifan lokal tanaman penyehatan dengan kategori ¨sangat baik¨.

show abstract

“…Salah satunya adalah motivasi belajar. Motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan apabila gaya belajar siswa sesuai dengan model yang diterapkan oleh pendidik (Sum et al 2020). Siswa yang memiliki motivasi rendah disebabkan karena pembelajaran yang tidak mendukung, dan begitu pula sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, karena model pembelajaran yang diterapkan mampu membuat siswa lebih tertarik untuk belajar, sehingga hasil belajar pun dapat meningkat.…”

Section: Analisis Inferensialunclassified

Pengaruh Model Learning Cycle 5E Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik SMA Negeri 2 Woha Bima

Fuadi

Arsyad

Arafah

et al. 2020

jpm

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan The Randomized Postest-Only Control Group Design, yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar fisika antara peserta didik yang diajar menggunakan model learning cycle 5E dengan model konvensional pada peserta didik. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMAN 2 Bima. Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa skor rata-rata motivasi belajar fisika peserta didik yang diajar menggunakan model learning cycle 5E sebesar 120.48 dan standar deviasi 6,178 dan skor rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model learning cycle 5E sebesar 21,90 dan standar deviasi 3,59. Sedangkan skor rata-rata motivasi belajar fisika peserta didik yang diajar secara konvensional 116,38 dan standar deviasi 5.696 dan skor rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan metode konvensional 18,90 dan standar deviasi 3,93. Analisis inferensial menggunakan uji-t dua pihak dengan taraf signifikan α = 0,05 dengan kesimpulan bahwa 1) Terdapat perbedaan Motivasi belajar fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E dengan model konvensional peserta didik pada kelas XI IPA SMAN 2 Bima; 2) Terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara yang diajar menggunakan model pembelajaran learning cycle 5E dengan model konvensional peserta didik pada kelas XI IPA SMAN 2 Bima.

show abstract

Efektifitas Media Pembelajaran IPA Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Calon Guru SD

Cited by 8 publications

References 2 publications

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Siswa

Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert Siswa

Pengembangan Modul Pembelajaran IPAS Berbasis Kearifan Lokal Tanaman Penyehatan

Pengaruh Model Learning Cycle 5E Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik SMA Negeri 2 Woha Bima

Contact Info

Product

Resources

About