2018
DOI: 10.30996/persona.v7i2.1701
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efektivitas Pelatihan Regulasi Emosi untuk Menurunkan Stres dan Meningkatkan Kualitas Hidup Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada efektivitas pelatihan regulasi emosi untuk menurunkan stress dan meningkatkan kualitas hidup pada penderita diabetes mellitus tipe II. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan bentuk rancangan pretest postest with control group design. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa kuisioner kualitas hidup dan kuisioner stress yang disusun oleh peneliti. Pengukuran pretest dan posttest dilakukan terhadap kedua kelompok yaitu kelom… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(6 citation statements)
references
References 5 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…Dovbysh & Kiseleva (2020) menjelaskan bahwa regulasi emosi memiliki asosiasi positif dengan emosi negatif pada penyintas Covid-19. Individu yang memiliki regulasi emosi yang baik dapat menurunkan stres, mengurangi emosi negatif, serta dapat meningkatkan kesejahteraan yang dapat berpengaruh pada kepuasan hidup (Jiang et al, 2021;Patrika, 2018;Restubog et al, 2020). Hal tersebut didukung oleh Azpiazu Izaguirre et al ( 2021) bahwa seseorang yang mampu mengatur emosi dapat menyebabkan bagaimana mereka merasa puas dengan hidup mereka.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Dovbysh & Kiseleva (2020) menjelaskan bahwa regulasi emosi memiliki asosiasi positif dengan emosi negatif pada penyintas Covid-19. Individu yang memiliki regulasi emosi yang baik dapat menurunkan stres, mengurangi emosi negatif, serta dapat meningkatkan kesejahteraan yang dapat berpengaruh pada kepuasan hidup (Jiang et al, 2021;Patrika, 2018;Restubog et al, 2020). Hal tersebut didukung oleh Azpiazu Izaguirre et al ( 2021) bahwa seseorang yang mampu mengatur emosi dapat menyebabkan bagaimana mereka merasa puas dengan hidup mereka.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Jika kemampuan tersebut sudah terbentuk, maka reaksi emosi menjadi lebih positif. Sebaliknya, jika keterampilan regulasi emosi tidak baik maka akan berdampak pada perilaku negatif karena reaksi emosi yang tidak baik, seperti rasa kesal, marah, perilaku agresif (Makmuroch, 2014), rasa putus asa yang akan meningkatkan tekanan dan menurunkan kualitas hidup (Patrika, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pelatihan regulasi emosi juga dapat menurunkan tingkat emosi (Makmuroch, 2014) dan meningkatan resiliensi atau kemampuan untuk bertahan bagi caregiver skizofrenia (Andriani et al, 2017). Penelitian lain pada pasien diabetes mellitus tipe II menyebutkan bahwa regulasi emosi yang baik dapat menurunkan tingkat tekanan hidup yang diikuti oleh peningkatan skor kualitas hidup (Patrika, 2018). Regulasi emosi yang baik juga berkorelasi dengan penurunan tingkat stres caregiver yang merawat orang tua (Hastari, Yuliadi, & Setyowati, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Two studies focused on how emotional regulation training can help to reduce aggressive behavior (Syahadat, 2013;Yunialia & Suharto, 2020). Another study focused on how emotion regulation training can reduce stress in diabetic patients (Patrika, 2018). At the time this article was written, no study in Indonesia that focusing on anxiety among young inmates had been done.…”
Section: Study Bymentioning
confidence: 99%