Angka kejadian anemia di Indonesia terbilang masih cukup tinggi. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%, artinya 3 dari 10 remaja menderita anemia. Salah datu penyebab anemia pada remaja adalah kurangnya asupan zat besi. Namun disetiap wilayah dimungkinkan terdapat perbedaan factor penyebab. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan asupan zat besi, asupan vitamin C, kepatuhan konsumsi tablet tambah darah, dan pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP IT Majmaul Bahrain Tenjolaya Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 95 orang remaja putri yang diambil dengan cara consecutive sampling. Variabel dependen adalah kejadian anemia, sedangkan variable independent adalah asupan zat besi, vitamin C, kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan pengetahuan mengenai anemia. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara. Analisis statistik menggunakan uji Chi-square. Prevalensi kejadian anemia remaja putri di SMP IT Majmaul Bahrain sebesar 54,7%. Sebagian besar responden memiliki asupan zat besi kategori kurang (54,7%), asupan vitamin C kategori kurang (51,6%). Sebanyak 62,3% responden terkategori tidak patuh dalam mengkonsumsi TTD dan 61,1% responden memiliki pengetahuan tentang anemia kategori kurang baik. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara asupan zat besi, vitamin C, kepatuhan konsumsi TTD dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP IT Majmaul Bahrain Bogor.