Penyelenggaraan makanan yang higiene dan sehat menjadi prinsip dasar penyelenggaraan makanan institusi. Higiene perorangan merupakan hal penting dalam menentukan kualitas makanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan higiene penjamah makanan terhadap perilaku higiene perorangan di Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Metodologi penelitian dengan Observasional pendekatan cross sectional. Penelitian menggunakan teknik Total Population Sampling, subjek berjumlah 30 orang. Data dianalisis menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian r 0,239 dengan p>0,05 tidak terdapat pengaruh signifikan yang bermakna antara pengetahuan higiene terhadap perilaku higiene perorangan pada penjamah makanan di Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.
Rasulullah Shallahu'alaihiwassalam said, "if a fly falls in the vessel anyone of you, let him dip all of it (in the vessel) and then throw it away, for in one of its wings has the ailment and the other has the cure" (Al-Bukhari). This hadith creates controversy because in general flies are a vector for the spread of disease from dirty places to food or drinks. Therefore, the research was conducted on right-wing of fly (Musca domestica) as neutralization of drinks contaminated by a microbe. This research used the method of Complete Random Design by 5 treatments and 2 repetitions. The treatment was done by sterilized water (positive control), drinking water added to the bacteria Escherichia coli (negative control), and drinking water contaminated by Escherichia coli bacteria with the addition of 1, 2, and 3 flies right-wings. The research began with taking the right-wing of fly and continued with the dilution of Escherichia coli culture tubes up to 6 times. The bacterial culture inoculation was carried out using Pour Plate method on Eosin Methylene Blue agar which is incubated for 12-48 h at a temperature of 37˚C. Data retrieval is done by observing the calculation of the number of microbes using a colony counter every 12 h. The data which obtained for 48 h incubation show "0" as the result, that cannot be analyzed with SPSS. The result indicates the microbial development does not occur on contaminated drinks by addition with right-wing of Musca domestica.
Latar belakang. Anemia masih merupakan permasalahan gizi yang dihadapi oleh Indonesia bahkan dunia. Salah satu upaya untuk mengurangi prevalensi anemia adalah memberikan suplementasi zat besi pada remaja. Beberapa penelitian membuktikan efektivitas zat besi meningkat dengan adanya vitamin. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian suplemen zat besi dan vitamin C pada santri. Metode. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah santri putri remaja usia 16–18 tahun sebanyak 56 orang yang mengalami anemia yang hanya memiliki kadar hemoglobin (Hb) <12 g/dL. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental dengan dua kelompok perlakuan yaitu kelompok suplementasi zat besi (Fe) dan kelompok suplementasi zat besi dan vitamin C (Fe+Vit C). Perlakuan dilakukan selama 90 hari dengan satu minggu sekali pemberian suplemen. Analisis statistik digunakan untuk melihat perbedaan variabel dari dua kelompok perlakuan (Independent sample t-test dan Mann Whitney) serta perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah perlakuan (Paired sample t-test dan Wilcoxon). Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari mayoritas subjek memiliki status gizi yang normal dilihat dari parameter IMT/U, lingkar lengan atas (LiLA), dan lingkar pinggang. Sebelum intervensi dilakukan, sebagian besar subjek pada kelompok Fe (58,6%) memiliki status anemia ringan sementara pada kelompok Fe+Vit C, 55,6 persen dikategorikan memiliki status anemia sedang. Rata-rata kadar Hb sebelum intervensi pada kelompok Fe adalah 10,7 g/dL sedangkan pada kelompok Fe+Vit C adalah 11,1 g/dL. Kadar Hb mengalami peningkatan secara signifikan pada kelompok Fe dan Fe+Vit C menjadi 13,0 g/dL dan 12,4 g/dL setelah intervensi dilakukan. Namun demikian tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar Hb setelah intervensi antara kedua kelompok perlakuan. Kesimpulan. Suplementasi Fe maupun Fe+Vit C dapat memperbaiki status anemia pada santri meskipun kadar Hb pada kedua kelompok tidak berbeda nyata setelah intervensi.
<p class="06IsiAbstrak"><span lang="EN-GB">Cholesterol levels in the blood above normal are called hypercholesterolemia. This condition will cause many diseases such as atherosclerosis, heart disease and stroke. One way to prevent this disease is by fasting. Therefore, this study aims to determine the effect of fasting on cholesterol levels. This research is an experiment with Complete Random Design (CRD) method. The experimental animals used were mice aged 8-10 weeks and weight 23-26 grams. The treatment given is (A) not fasting as a control, (B) fasting Monday-Thursday, (C) fasting Daud. The treatment was given for 36 days then the blood of the mice was taken and cholesterol levels were measured. The data obtained were then analyzed using one way ANOVA SPSS statistical program with a significance level of 5%. The results showed that the sig value > 0.05, which means that the fasting Monday-Thursday and Daud did not affect the cholesterol levels of mice.</span></p>
Dehidrasi adalah kondisi dimana pengeluaran cairan lebih tinggi dari pada asupan cairan kedalam tubuh. The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) telah menyatakan bahwa banyak dari remaja yang mengalami dehidrasi ringan dengan persentase yang tinggi yaitu 49,5%. Banyak dari manusia hanya minum ketika mereka mereka merasa kehausan, sedangkan rasa haus itu adalah tanda dari dehidrasi ringan. Salah satu faktor yang mempengaruhi total asupan cairan adalah pengetahuan tentang hidrasi. Tujuan: Menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang hidrasi dengan total asupan cairan pada remaja putri. Metode:penelitian ini adalah study observasional menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, penelitian ini menggunakan kuesioner untuk pengukur pengetahuan, 24-h food recorddan 24-h fluid recorduntuk menentukan total asupan cairan, diuji menggunakan Uji Chi-square. Hasil:Rata-rata dari total asupan cairan adalah 1971,06 ml per hari, remaja putri yang berisiko mengalami dehidrasi sebanyak 56% dan rata-rata pengetahuan hidrasi adalah 61,32% dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang hidrasi dengan total asupan cairan pada remaja putri dengan p value0,000 < α 0,05. Kesimpulan:Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang hidrasi dengan total asupan cairan pada remaja putri. Kata Kunci : Pengetahuan hidrasi, remaja putri, total asupan cairan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.