Abstrak: Salah satu aplikasi pembelajaran kontekstual yang dianggap dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan inovatif bagi siswa adalah membelajarkan melalui pengamatan langsung kepada objek sesungguhnya (outdoor study). Objek sesungguhnya dalam pembelajaran outdoor study adalah kondisi alam serta kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang ada di sekitar lingkungan sekolah di mana siswa berada. Membelajarkan siswa melalui pembelajaran outdoor study bukan sekedar transfer ilmu antara guru dan siswa, melainkan membebaskan dan melepaskan pikiran siswa untuk merasakan, mengamati, menemukan, dan menyimpulkan analisis secara pribadi dan guru berperan sebagai pembimbing, fasilitator, motivator, dan evaluator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik.
Kata kunci: outdoor study, berpikir spasial
PENDAHULUANPembelajaran geografi yang optimal dapat tercermin dari keterlibatan siswa secara menyeluruh dalam proses pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran geografi tidak hanya pada penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, dan prinsip saja melainkan berupa suatu proses penemuan fenomena baik melalui penyelidikan, percobaan, pengamatan, dan lain sebagainya (Sumarmi, 2012;Fatchan, 2013).Latar belakang keberadaan dan tujuan mata pelajaran geografi tidak hanya mencakup aspek kognitif berupa pengetahuan siswa tentang pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan, tetapi juga mencakup aspek psikomotorik yang berupa keterampilan untuk memperoleh, mengkomunikasikan, dan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya, serta cakupan afektif yang berupa kepedulian pada lingkungan dan toleransi terhadap keberagaman budaya tempat siswa berada (Handoyo, 2011). Dengan demikian guru ditantang melakukan pembelajaran yang membawa siswa tidak hanya mampu menghafal, mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.Proses pembelajaran yang dijalankan dengan kondusif dapat menciptakan suasana belajar secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicapai. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan yang mengarah pada aktivitas, kreativitas, dan kekritisan siswa yang menyebar pada ketiga domain (kognitif, afektif, dan khususnya psikomotor (Fatchan, 2013;Sejati et al, 2016). Salah satu proses yang digunakan untuk mencapai kompetensi tersebut melalui pembelajaran di luar kelas (outdoor study). Outdoor study mengarahkan siswa untuk terinspirasi menuangkan ide atau gagasan terhadap suatu fenomena yang ditemukan di lapangan.
2Tujuan dari pembelajaran outdoor study untuk membawa siswa mengamati, dan mempelajari hal-hal yang dianjurkan secara langsung dalam keadaan yang sesungguhnya di lingkungan sekitarnya, serta menghubungkannya dengan materi pelajaran. Fenomena yang ditemukan di lapangan dapat memperkaya bahan dan kegiatan proses pembelajaran, serta menambah wawasan dan pengetahuan siswa. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab siswa mengalami ...