Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons fisiologis dan indeks daya tahan panas ternak sapi Peranakan Ongole (PO) dan sapi Brahman Cross (BX). Penelitian ini dilaksanakan di KPT Maju Sejahtera, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, yang terdiri dari 6 kelompok yaitu Bumi Asih Sejahtera, Karya Makmur, Sudi Makmur 3, Fajar Jaya, Barokah Jaya, dan Jaya Abadi. Penelitian ini berlangsung dari bulan September sampai Oktober 2021. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan sebanyak 66 ekor sapi betina BX dan PO yang ditentukan dengan purposive sampling. Peubah yang diamati ialah respons fisiologis ternak meliputi suhu rektal, frekuensi pernafasan, frekuensi denyut jantung, dan indeks daya tahan panas, serta iklim mikro kandang yang meliputi, suhu udara, kelembaban relatif (RH), dan Temperature Humidity Index (THI). Hasil penelitian ini menunjukkan rataan THI di lokasi penelitian sebesar 83,58. Rataan frekuensi respirasi pagi dan siang hari berturut-turut yaitu 24,91 ± 3,48 kali/menit; 33,50 ± 3,84 kali/menit (sapi PO) dan 21,25 ± 3,88 kali/menit; 34,47 ± 5,20 kali/menit (sapi BX). Rataan frekuensi denyut jantung pagi dan siang hari berturut-turut yaitu 56,38 ± 10,31 kali/menit; 70,65 ± 10,57 kali/menit (sapi PO) dan 59,28 ± 6,23 kali/menit; 76,19 ± 10,30 kali/menit (sapi BX). Rataan suhu rektal pagi dan siang hari berturut-turut yaitu 37,79 ± 0,25 oC; 38,58 ± 0,23 oC (sapi PO) dan 37,95 ± 0,26 oC; 38,92 ± 0,37 oC (sapi BX). Rataan daya tahan panas sapi betina PO dan BX berturut-turut adalah sebagai berikut 2,36 ± 0,25 dan 2,67 ± 0,24. Dari penelitian ini dapat disimpulkan sapi PO memiliki daya tahan panas yang lebih baik dari sapi BX.