ABSTRAKKesehatan pada anak merupakan prioritas utama untuk menjadi perhatian pemerintah, karena setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Anak usia sekolah merupakan anak yang berusia 6-12 tahun, yang membutuhkan banyak proses pembelajaran dalam berinteraksi dengan teman sebaya, dan bekerja sama dalam sebuah kelompok dan memecahkan suatu konflik. Selain itu, anak adalah kelompok yang rentan mengalami kecelakaan yang menimbulkan cedera. Cedera pada anak merupakan masalah kesehatan global yang berkontribusi terhadap angka kematian. Ratusan dari ribuan anak meninggal setiap tahun karena cedera. Cedera yang banyak terjadi pada anak adalah luka lecet, lebam/memar, dan luka bakar. Oleh karena itu, maka dilaksanakan pemberian pendidikan kesehatan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di SDN Babakan Kadu Kota Tasikmalaya yang diikuti oleh 30 siswa dari kelas 4, 5, dan 6. Metode yang dilakukan berupa pemberian materi tentang P3K disertai demonstrasi terkait penanganan cedera berupa perawatan luka lecet, perdarahan, dan luka bakar dengan menggunakan media audiovisual. Evaluasi yang dilakukan menggunakan kuesioner dan lembar observasi untuk mengukur pengetahuan, dan keterampilan perawatan luka. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan tentang P3K mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa yang ditunjukkan oleh hasil evaluasi, bahwa sekitar 90% siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan mampu mempraktikkan tindakan perawatan luka. Pengetahuan dan keterampilan siswa tentang P3K yang baik merupakan suatu upaya dalam meningkatkan keselamatan siswa dari kondisi cedera dan kegawatdaruratan. Pemberian pendidikan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah serta keterlibatan pelayanan kesehatan sangat penting dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan siswa.