Effects Drying on the Indonesian Citrus Peel Antioxidant Activity

Abstract

The high production and market demand of citrus fruits for household and industrial consumption make it peels one of the most abundant wastes found in the environment. On the other hand, citrus peel is well known for bioactive compounds that beneficial to human health, including phenolic, flavonoids, and antioxidants. Recently, citrus peel waste is starting to be used for food ingredients. The drying technique is one of the solutions that can be used for preserving citrus peel waste which has high water content. This study was objected to identifying the effect of the drying type (tray dryer and freeze dryer) on the antioxidant activity alteration of three citrus varieties that commonly cultivated in Indonesia, i.e. pummelo/jeruk Bali (C. maxima Herr.), mandarine citrus/jeruk keprok (Citrus reticulate) and sweet orange/tangerine/jeruk Medan (C. microcarpa L. and C. sinensis L.). The antioxidant activity was measured by calculating the IC50 value. The results showed ethanol extract of fresh mandarin citrus peels showed the lowest IC50 (14.46 ± 3.63 mg/mL) compared to fresh pummelo peels (26.48 ± 5.17 mg/mL) and fresh tangerine peels (16.94 ± 1.51 mg/mL). Tray dryer technique reduced the IC50 value of the peel extracts of pummelo, mandarine citrus and tangerine were 78.92%, 72.34%, and 79.69%, respectively. Whereas Freeze dryer drying reduced the IC50 value of pummelo, mandarine citrus and tangerine peel extracts were 59.21%, 69.43%, and 80.46%, respectively.

Eksplorasi Material Bioplastik dari Limbah Kulit Jeruk untuk Perancangan Produk Tas Belanja

“…Berdasarkan data dari FAO (2017) Indonesia menempati peringkat ke-8 berdasarkan total tingkat penghasil buah jeruk di seluruh dunia yang mencapai 2.5 juta ton/tahun dan pada tahun 2019 tercatat sekitar 2,77 juta ton dan diperkirakan meningkat 3,64% setiap tahunnya (Badan Pusat Statistik, 2019). Dari sekian banyaknya buah jeruk yang diproduksi, terdapat sekitar 40-50% limbah kulit buah jeruk dari total bobot buah yang dihasilkan (Indrastuti & Aminah, 2019).…”

“…Selain dari banyaknya keunggulan yang terdapat pada kulit buah jeruk, jika tidak dikelola dengan baik maka limbah dari kulit buah ini juga dapat membahayakan lingkungan sekitar. Kulit jeruk yang berasal dari industri minuman maupun rumah tangga menjadi salah satu limbah yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar (Indrastuti & Aminah, 2019). Limbah kulit jeruk yang tertimbun akan mengalami proses fermentasi dan pembusukan mikrobial yang dapat menyebabkan pencemaran udara (Roufi'ul dkk., 2022).…”