2019
DOI: 10.1007/s10965-019-1770-0
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Effects of amylose content on starch-chitosan composite film and its application as a wound dressing

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
6
0
7

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 26 publications
(13 citation statements)
references
References 75 publications
0
6
0
7
Order By: Relevance
“…The enzyme-linked immunosorbent assay indicated that glutinous rice starch–CS film was more capable of alleviating inflammation than other films. Briefly, the results indicated the suitability of the glutinous rice starch–CS film with for wound dressing material [55] .…”
Section: Biomaterials For Wound Managementmentioning
confidence: 99%
“…The enzyme-linked immunosorbent assay indicated that glutinous rice starch–CS film was more capable of alleviating inflammation than other films. Briefly, the results indicated the suitability of the glutinous rice starch–CS film with for wound dressing material [55] .…”
Section: Biomaterials For Wound Managementmentioning
confidence: 99%
“…14 The potential of biodegradable polymers from agro-resources such as the polysaccharides (e.g., starch) has long been recognized. 59…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Amilosa berbentuk heliks dengan molekulnya terikat oleh α-(1,4)-D-glukosa, dengan berat molekul rataratanya adalah 105 Da. Sebaliknya amilopektin adalah kelompok polimer bercabang yang tiap unitnya dihubungkan secara linier oleh ikatan α-(1,4) pada rantai lurusnya, serta ikatan α-(1,6) pada titik percabangan 3 . Pati termasuk kedalam polimer alam, karena pati dihasilkan dari pemanfaatan karbon dioksida dan air melalui proses fotosintesis, serta dapat terdegradasi dengan sempurna 4 .…”
unclassified
“…Gambar 1 Struktur kimia (a) amilosa (b) amilopektin dan (c) heliks amilosa Pati mulai banyak digunakan sebagai salah satu zat tambahan dalam sediaan farmasi karena pati memiliki sifat polimer hidrofilik yang dapat dengan mudah diubah menjadi berbagai bentuk karena tidak beracun, bersifat biodegradabel, inert, biokompatibilitas, mudah ditemukan dan harganya relatif murah 3,5 . Maka dari itu pati sering sekali digunakan dalam sediaan farmasi karena pati dapat berfungsi sebagai pembawa obat yang dapat meningkatkan kelarutan obat, meningkatkan biokompatibilitas, mengurangi efek samping dari molekul obat, dan stabilitas penyimpanannya 6 .…”
unclassified
See 1 more Smart Citation