2012
DOI: 10.24257/atavisme.v15i2.56.147-162
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Eksotisme, Bahasa, Identitas, Dan Resistensi Dalam Novel Indonesia Karya Suparto Brata: Pembacaan Pascakolonial

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Selain itu, disebutkan bahwa perempuan pada karya-karya pascakolonial banyak digambarkan sebagai perempuan yang tak berdaya, sering direpresentasikan sebagai budak serta ditindas oleh laki-laki. Sementara itu, Suwondo (2012) dalam penelitiannya terhadap karya-karya Suparto Brata melalui pembacaan pascakolonial menunjukkan relasi-relasi pada novel karya Suparto Brata terhadap dampak kolonialisme dan imperialisme yang ditinjau melalui praktik-praktik kekuasaan meliputi eksotisme, penggunaan bahasa, identitas, dan resistensi.…”
Section: K a T A K U N C I A B S T R A Kunclassified
“…Selain itu, disebutkan bahwa perempuan pada karya-karya pascakolonial banyak digambarkan sebagai perempuan yang tak berdaya, sering direpresentasikan sebagai budak serta ditindas oleh laki-laki. Sementara itu, Suwondo (2012) dalam penelitiannya terhadap karya-karya Suparto Brata melalui pembacaan pascakolonial menunjukkan relasi-relasi pada novel karya Suparto Brata terhadap dampak kolonialisme dan imperialisme yang ditinjau melalui praktik-praktik kekuasaan meliputi eksotisme, penggunaan bahasa, identitas, dan resistensi.…”
Section: K a T A K U N C I A B S T R A Kunclassified
“…Dalam artikel yang berjudul, Novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak: Perspektif Gastrocriticism ditulis oleh Mareta menjelaskan bahwa Sastra dan kuliner berhubungan tidak hanya dalam hal yang bersifat material dan fisikal, seperti bagaimana tokoh-tokoh dalam karya sastra mengonsumsi dan menikmati makanan tetapi juga bersifat sosial kultural yaitu bagaimana tokoh-tokoh tersebut mengonstruksi identitas budaya dan prinsip hidup mereka melalui makanan ) Artika, 2017(. Berbeda (Suwondo, 2012)bahasa, indentitas, dan resistensi terhadap kekuasaan kolonial ditinjau dari perspektif pascakolonial. Dari pembahasan yang dilakukan diperoleh hasil bahwa dalam novel novel karya Suparto Brata tampak jelas bahwa kekuasaan kolonial )Belanda dan Jepang.…”
Section: Pendahuluanunclassified