Talas dan Iles-iles mempunyai manfaat yang besar untuk diolah menjadi bahan makanan sebagai substitusi karbohidrat. Salah satu komponen karbohidrat dalam talas-talasan adalah glukomanan. Glukomanan merupakan polisakarida yang memiliki ikatan β-1,4 tersusun dari dua macam monomer, yaitu D-glukosa dan D-manosa dengan perbandingan 1:1,6. Glukomanan telah banyak digunakan di Jepang, dan Cina sebagai sumber makanan. Selain dapat menjadi sumber makanan, aplikasi glukomanan dapat digunakan sebagai bahan edible film, bahan pembuat kapsul, pita seluloid, dan adsorben ion logam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penentuan kadar dan mengkarakterisasi glukomanan dari beberapa spesies talas (Colocasia) (menggunakan dua spesies: talas lubang, dan talas hitam), iles-iles (Amorphophalus oncophyllus), tepung high viscosity glucomannan, dan tepung low viscosity glukomanan. Glukomanan diekstraksi dengan pelarut air, kemudian diendapkan menggunakan etanol 95% dengan perbandingan air dan etanol 95% 1:4,5 v/v. Endapan yang terbentuk kemudian dipisahkan dan dikeringkan, lalu dikarakterisasi dengan menghitung kadar air,dan menggunakan spektrofotometer inframerah. Untuk pengukuran kadar air talas hitam, iles-iles, tepung low viscosity glucomannan, dan tepung high viscosity glukomanan secara berurutan masing-masing adalah 73,03%, 88,06%, 10,91%, 10,67%. Dari spektra inframerah menunjukkan adanya serapan pada bilangan gelombang untuk talas hitam, iles-iles, tepung low viscosity glucomannan, dan tepung high viscosity glukomanan secara berurutan masing-masing adalah 867,97 cm-1, 875,58 cm-1, 873,75 cm-1, 877,61 cm-1 yang menunjukkan adanya ikatan β-1,4 dari D-manosa dan D-glukosa