Public speaking adalah salah satu kunci keberhasilan dalam mempromosikan atau menggerakkan masyarakat, dalam hal ini adalah para santri Panti Asuhan Dewi Masyithoh (PADIMAS), Kabupaten Pemalang. PADIMAS memiliki program Gerakan Sedekah Sampah yang memberikan dampak positif bagi lingkungan. Meksipun demikian, para santri menghadapi kendala dalam mengomunikasikan program tersebut kepada masyarakat. Pelatihan public speaking ini berfokus pada penyampaian materi tentang bagaimana cara mempersiapkan mental serta tips lainnya saat berbicara di depan umum yang salah satunya adalah berpidato, serta pengayaan ungkapan-ungkapan dalam komunikasi sehari-hari serta pidato menggunakan Bahasa Inggris. Jumlah peserta pelatihan ini sebanyak 21 orang baik laki-laki maupun perempuan yang aktif bersekolah mulai dari SMP hingga universitas. Hasilnya adalah peningkatan pengetahuan santri terkait strategi menarik perhatian audiens pada saat public speaking meskipun beberapa pada aspek kepercayaan diri masih belum menunjukkan peningatan yang signifikan dan memerlukan pengamatan lebih mendalam.Public Speaking is one of the keys to success in promoting or organizing the community, in this case, the Dewi Masyithoh Orphanage (PADIMAS), Pemalang Regency. The student of PADIMAS has a program, Garbage Alms Movement (Gerakan Sedekah Sampah), which has an excellent environmental impact. Despite this, the students needed help communicating the program effectively to the community. This training focused on delivering materials like how to prepare mentally and other tips when conducting public speaking, one of which is giving a speech, as well as enriching expressions in daily communication and speech using English. The result is a rise in students' knowledge of techniques for attracting an audience's attention during public speaking; some aspects of self-confidence have yet to improve significantly and require more investigation.