Indonesia as an archipelagic country has the extraordinary potential marine wealth. It's just that, maritime culture in the nation's community has faded and is more oriented to land development (agrarian). This paper will examine the response of the pesantren world to the idea of developing a maritime spirit in supporting the idea of Indonesia as the world's maritime axis. Research questions were formulated to answer how understanding of maritime concepts was constructed and implemented by the pesantren community. This research is a qualitative research, by taking a case in pesantren bisnis.com Istana Mulia Serang Banten. From this case, the study concluded that pesantren did not have a clear concept in initiating maritime-based religious education. Various problems still hamper pesantren in building maritime culture such as related to technology and information systems, facilities and infrastructure, human resources. New strategies are needed in targeting pesantren for the formation of a maritime pesantren model. The government through the Ministry of Religion needs to make many breakthroughs to further socialize and start educational development related to maritime affairs. AbstrakIndonesia sebagai negara kepulauan mempunyai potensi kekayaan laut yang luar biasa. Hanya saja, budaya maritim pada masyarakat bangsa ini pernah meredup dan lebih berorientasi pada pembangunan daratan (agraris). Tulisan ini akan mengkaji respons dunia pesantren terhadap gagasan pembangunan semangat maritim dalam mendukung terciptanya Indonesia sebagai poros maritim dunia. Pertanyaan penelitian dirumuskan untuk menjawab bagaimana pemahaman konsep maritim dikonstruksi dan diimplementasikan oleh masyarakat pesantren. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan mengambil kasus di pesantren bisnis.com Istana Mulia Serang Banten. Dari kasus ini, penelitian menyimpulkan bahwa pesantren belum mempunyai konsep yang jelas dalam menggagas pendidikan keagamaan berbasis maritim. Berbagai permasalahan masih menjadi hambatan pesantren dalam membangun budaya maritim seperti terkait sistem teknologi dan informasi, sarana dan prasarana, sumber daya manusia. Perlu strategi baru dalam membidik pesantren untuk pembentukan model pesantren maritim. Pemerintah melalui Kementerian Agama perlu melakukan banyak terobosan untuk lebih mensosialisasi dan memulai pembangunan pendidikan terkait dengan kemaritiman.