Etnokimia: Eksplorasi Potensi Kearifan Lokal Sasak Sebagai Sumber Belajar Kimia

Abstract

Sebagian besar pendidik mengalami kesulitan mengintegrasikan segitiga kimia dalam pembelajaran sehingga mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep kimia yaitu pada domain mikroskopik dan simbolik. Adanya kesulitan tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik mahasiswa Terlebih lagi sumber belajar yang tersedia saat ini masih terfokus pada konsep-konsep yang bersifat abstrak tanpa diintegrasikan dengan pengalaman keseharian peserta didik sehingga materi kimia menjadi sulit dipahami. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk relevansi kearifan lokal Sasak dengan materi kimia dan menggali potensi kearifan lokal Sasak sebagai sumber belajar pada mata kuliah Kimia Dasar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan gabungan model Miles & Huberman dan Spradley. Berdasasrkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan antara lain bentuk relevansi kearifan lokal Sasak dengan materi kimia dapat ditinjau berdasarkan perspektif atau pendekatan analogi, representasi, apersepsi, visualisasi dan interpretasi dan potensi kearifan lokal Sasak lombok sebagai sumber belajar pada mata kuliah Kimia Dasar yaitu pada 5 pokok bahasan antara lain materi dan perubahannya pemisahan dan pembuatan campuran, struktur atom sistem periodik unsur, dan ikatan kimia terintegrasi kearifan lokal Sasak.

Ethnochemistry: Exploring the Potential of Sasak and Javanese Local Wisdom as a Source of Chemistry Learning to Improve the Learning Outcomes of Pre-Service Teachers

“…The values of local wisdom are based on the mutual need concepts through the handover between the male and female parties, which is legalized through marriage. The concept of needing each other through the transfer of electron pairs to achieve stability is the concept that underlies the formation of chemical bonds (Wahyudiati & Fitriani, 2021;Wahyudiati, 2021;Fadli, 2018). It is similar to the formation concept of ionic bonds through the transfer of electron pairs between positive and negative ions to achieve a stable electron configuration or resemble the electron configuration of noble gases (Prasetiawan, 2009).…”

“…Chemistry learning activities supported by the availability of ethnochemistry-based learning resources refer to the context of students' lives local wisdom values relevant to chemical concepts that can be used as supporting learning resources and references in conducting scientific investigations. The implementation of ethnochemistry in learning, whether in the form of integration with learning models, integration with learning strategies, or as a source of learning and scientific investigation, can develop scientific attitudes, critical thinking skills, scientific process skills, and improve cognitive learning outcomes of students (Ador, 2017;Wahyudiati, 2020;Wahyudiati, 2021;Wahyudiati & Fitriani, 2021). Thus, by exploring the potential of Sasak and Java local wisdom as a source of learning chemistry and natural laboratories is possible to develop knowledge, scientific attitude, and critical thinking and increase the younger generation's love for their culture.…”

Integrating Local Wisdom-Based Learning To Preparing The Pancasila Students’ Profile, Yes or No?

“…The study of exploring local wisdom through some disciplines is still wide and it is still not being implemented in school. The exploration of Engklek in physics concept (Rizki et al, 2022), Milkfish cultivation in physics concept (Citra et al, 2022), Kayangan api Bojonegoro in physics concept (Lestari et al, 2022), Ogoh-ogoh as Hindu philosophy local wisdom in physics concept (Saphira et al, 2022), ethnomathsains to Lumpia in mathematic learning (Anjarwati et al, 2021), Sasak local wisdom in chemist concept (Wahyudiati & Fitriani, 2021), Manongkah Kerang in Riau, as science learning exploration (Ilhami et al, 2021), local wisdom as character linguistic learning (Sunaryo et al, 2017) and many more. Therefore, it is still wide open to implementing the local wisdom based on education with some improvement to integrating the students' profile Pancasila.…”

Sosialisasi Pembelajaran dengan Pendekatan Etnopedagogi pada Guru-Guru di Kecamatan Pujut Lombok Tengah

“…Menurut Akhmetova (2014), etnopedagogi dapat mengembangkan sikap yang benar terhadap nilai-nilai budaya nasional. Dari hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa produk budaya masyarakat Lombok sangat potesial dikembangkan menjadi sumber belajar kimia (Wahyudiati & Fitriani, 2021;.…”