Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah SDIT Al-Jihad Pedes Karawang sudah mengimplementasikan atau menerapkan etnosains dan mendeskripsikan penerapan etnosains dalam pembelajaran IPA di SDIT Al-Jihad Pedes Karawang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif metode deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian dengan menggunakan angket, pedoman wawancara, dengan subjek yang diteliti yaitu guru kelas IV, V dan VI dan Kepala Sekolah SDIT Al-Jihad Pedes Karawang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari aspek pertama yaitu perencanaan pembelajaran IPA yang berbasis etnosains di kelas IV, V, dan VI masih belum terencana, hal ini terlihat dalam bentuk fisik RPP guru. Aspek yang kedua yaitu implementasi atau penerapan pembelajaran IPA berbasis etnosains di kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI) terlaksana walaupun dalam RPP tidak tertuliskan. Contohnya dalam kegiatan pembelajaran IPA, guru menghubungkan serta memberikan contoh materi dengan kebudayaan lokal, lingkungan, serta keadaan sosial yang berada di lingkungan sekitar. Aspek ketiga yaitu dari proses evaluasi dalam penerapan pembelajaran IPA berbasis etnosains yaitu disesuaikan dengan kurikulum 2013 (kognitif, afektif, dan psikomotor).
Abstract
This study was conducted with the aim of knowing whether SDIT Al-Jihad Pedes Karawang has implemented or applied ethnoscience and describes the application of ethnoscience in science learning at SDIT Al-Jihad Pedes Karawang. The type of research used is a qualitative descriptive qualitative research method. The research instrument used a questionnaire, an interview guide, with the subjects studied, namely grade IV, V and VI teachers and the Principal of SDIT Al-Jihad Pedes Karawang. Based on the results of the study, it was found that from the first aspect, ethnoscience-based science learning planning in grades IV, V, and VI is still not planned, this can be seen in the physical form of the teacher's lesson plans. The second aspect is the implementation or application of ethnoscience-based science learning in high grades (grades IV, V, and VI) even though the lesson plans are not written down. For example, in science learning activities, the teacher connects and provides examples of material with local culture, the environment, and social conditions in the surrounding environment. The third aspect is from the evaluation process in the application of ethnoscience-based science learning, which is adjusted to the 2013 curriculum (cognitive, affective, and psychomotor).