Level atlet elit, sering kali diminta untuk tampil melewati batas kecepatan, kelincahan, kelenturan, daya tahan dan kekuatan, setiap menghadapi hal tersebut atlet harus dapat menjaga konsentrasinya agar dapat memenuhi taktik/mental tuntutan menghadapi lawan. Kemampuan biomotor akan mempengaruhi kondisi fisik seseorang atlet untuk dapat bersaing dari awal hingga akhir pertandingan/perlombaan, jika kondisi fisik (biomotorik) seorang atlet dalam kondisi yang baik maka atlet akan melakukan berbagai gerakan lebih cepat dalam olahraga dan menguasai teknik gerakan yang dilatih sehingga akan mempengaruhi performa atlet dalam pertandingan. Tujuan penelitian untuk mengetahui aspek biomotor atlet elit pada cabang olahraga unggulan. Jenis penelitian yaitu penelitian dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Populasi penelitian merupakan 8 cabang olahraga yang terdaftar di KONI Provinsi Sulawesi Tengah dengan jumlah atlet 133 yang merupakan atlet unggulan dari setiap cabang olahraga. Sampel penelitian ini yaitu 133 dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Variabel penelitian dan teknik pengmbilan data penelitian yaitu biomotor yang terdiri dari Daya Tahan (Endurance), Kekuatan (Strength), Kecepatan (Speed), Kelenturan (Flekxibility) dan Koordinasi (Coordination). Hasil penelitian dilakukan maka diperoleh biomotor atlet elit cabang olahraga unggulan yang terdiri dari cabang olahraga sepaktakraw yang memperoleh hasil sedang, cabang olahraga bilyard memperoleh hasil kurang, cabang olahraga paralayang memperoleh hasil kurang, cabang olahraga taekwondo memperoleh hasil sedang, cabang olahraga dayung memperoleh hasil sedang, cabang olahraga atletik memperoleh hasil sedang, cabang olahraga panjat tebing memperoleh hasil sedang, dan cabang olahraga pencak silat memperoleh hasil sedang.