Evaluasi Pelaksanaan Program Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri

Abstract

This research aimed to determine: (1) the context of school literacy movement programs implementation, (2) the input of school literacy movement programs implementation, (3) the process of school literacy movement programs implementation, and (4) the product obtained from school literacy movement programs implementation in all of public elementary schools in subdistrict of Paguat. The design of this study was an evaluation study using evaluation model of Process and Product Input Context. (PPIC). The technique of data collection used questionnaire and interview. The research results showed that: (1) the context of school literacy movement programs implementation was in good category, (2) the input of school literacy movement programs implementation was in good category, (3) the process of school literacy movement programs implementation was in good category, and (4) the product obtained from school literacy movement programs implementation was in good category. It can be concluded that the evaluation of the school literacy movement programs implementation in all of public elementary schools in subdistrict of Paguat have been carried out properly in terms of the implementation of the activities from the habit stage to the learning stages that have been carried out in accordance with the guidelines of school literacy movement implementation.

Evaluasi Program Gerakan Literasi Sekolah (Gelis) Di Sekolah Dasar

“…Evaluasi dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung, tujuannya adalah untuk memberikan pantuan pada setiap perkembangan peserta didik dan memberikan umpan balik untuk peserta didik secara berkala (Magdalena et al, 2019;Septiary & Sidabutar, 2020). Temuan ini diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan dengan dilaksanakannya evaluasi program gerakan literasi sekolah guru, kepala sekolah, dan peserta didik berhasil memahami tujuan umum dan tujuan khusus gerakan literasi sekolah (Mas et al, 2019). Hasil dari penelitian dan observasi yang telah dilakukan evaluasi program gerakan literasi ini layak untuk terus dilakukan.…”

“…Salah satu faktor penghambat yaitu bahan bacaan yang tidak bervariatif dan tidak sesuai dengan minat peserta didik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program gerakan literasi sekolah (Tri Yunianika, 2019). Pelaksanaan evaluasi program perlu dilakukan untuk melihat bagaimana pelaksanaan program yang telah berjalan dan dapat digunakan sebagai tindak lanjut untuk kelangsungan program selanjutnya (Mas et al, 2019). Fungsi dari penelitian evaluasi sendiri adalah untuk mengetahui beberapa kemungkinan dari hal yang sudah direncanakan untuk dilaksanakan, dan sebarapa jauh tujuan yang dicapai (Mas et al, 2019).…”

“…Pelaksanaan evaluasi program perlu dilakukan untuk melihat bagaimana pelaksanaan program yang telah berjalan dan dapat digunakan sebagai tindak lanjut untuk kelangsungan program selanjutnya (Mas et al, 2019). Fungsi dari penelitian evaluasi sendiri adalah untuk mengetahui beberapa kemungkinan dari hal yang sudah direncanakan untuk dilaksanakan, dan sebarapa jauh tujuan yang dicapai (Mas et al, 2019).…”

“…Beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa manfaat yang dirasakan dengan adanya program literasi sekolah didapati peserta didik lebih semangat dalam belajar, tidak hanya terbatas pada membaca dan menulis saja, peserta didik mendapatkan jauh lebih baik ilmu pengetahuan dari bahan bacaan yang didapatkan (Magdalena et al, 2019). Pelaksanaan program ini mampu membantu peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar, peserta didik jadi lebih gemar membaca dan menulis, terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan, ditunjang dengan adanya sarana dan prasana yang baik serta dibutuhkan kemampuan guru yang memadai (Mas et al, 2019). Hasil penelitian lain menemukan bahwa dengan adanya program Gerakan Literasi Sekolah ini peserta didik menjadi lebih terampil dalam mengembangkan gagasan, memahami, dan memecahkan masalah yang pada akhirnya peserta didik mampu menguasai kompetensi pembelajaran yang lebih baik (Fauziah et al, 2020).…”

Implementasi Metode Scaffolding Dalam Membuat Puisi Berbasis Ecoliteracy Pada Anak-Anak Penghuni Lapas Salemba

“…Artinya hanya ada satu orang dari setiap 1000 orang di Indonesia yang memiliki minat baca yang baik. Kurangnya minat baca orang Indonesia berimplikasi terhadap rendahnnya kemampuan menulis yang mengindikasikan bahwa perlu upaya kuratif dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat di Indonesia (Mas et al, 2019;Nurkaeti et al, 2019;Saadati & Sadli, 2019;Yunianika, 2019) Ecoliteracy dipandang sebagai sebuah gagasan yang mampu mengakomodasi kedua permasalahan tersebut. Secara konseptual gagasan ini muncul dari Goleman yang menjelaskan ecoliteracy sebagai integrasi empati, melihat perspektif orang lain, dan kerja sama, dengan pemahaman dan penghormatan terhadap sistem alam (Hampson, 2012).…”