Abstrak
Kulit dan Biji Petai mengandung senyawa metabolit sekunder yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat sirup ekstrak etanol kulit petai dan biji petai (Parkia speciosa, Hassk) terhadap bakteri Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan 7 kelompok yaitu kontrol positif (Ciprofloxasin 1%), kontrol negatif (Aquadest), sirup simplek, ekstrak kulit petai, ekstrak biji petai, sirup ekstrak kulit petai, dansirup ekstrak biji petai. Untuk menguji daya hambat menggunakan metoda kertas cakram dan pelarut yang digunakan DMSO (Dimethyl sulfoxide). Hasil penelitian didapatkan zona hambat sirup ekstrak kulit petai memberikan daya hambat yang lebih luas dibandingkan dengan sirup ekstrak biji petai meskipun luas daerah hambat sirup ekstrak kulit petai lebih kecil dibandingkan dengan ekstrak kulit petai. Hasil analisa statistik menunjukkan adanya perbedaan ratarata diameter zona hambat antara semua kelompok dengan nilai signifikan α = 0,019. Hasil ini menunjukkan bahwa sediaan sirup kulit dan biji petai daya hambatnya tidak sebaik ekstrak kulit petai dan biji petai terhadap bakteri Escherichia coli.
Abstract
Petai skin and seeds contain secondary metabolites that function as antibacterials. The purpose of this study was to determine the inhibition of the ethanol extract syrup of petai peel and petai seeds (Parkia speciosa, Hassk) against Escherichia coli bacteria. This study used 7 groups, namely positive control (Ciprofloxacin 1%), negative control (Aquadest), simplex syrup, petai peel extract, petai seed extract, petai skin extract syrup, and petai seed extract syrup. To test the inhibition using the disc paper method and the solvent used DMSO (Dimethyl sulfoxide). The results showed that the inhibition zone of the petai peel extract syrup provided a wider inhibition compared to the petai seed extract syrup, although the area of inhibition of the petai peel extract syrup was smaller than that of the petai peel extract. The results of statistical analysis showed that there was an average difference in the diameter of the inhibition zone between all groups with a significant value of α = 0.019. These results indicated that the inhibitory effect of thepetai peel and petai seed syrup preparations was not as good as the petai peel and petai seed extract on Escherichia coli bacteria.