2018
DOI: 10.33558/bentang.v6i2.1407
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluasi Saluran Drainase pada Jalan Raya Sarua-Ciputat Tangerang Selatan

Abstract: Tangerang Selatan merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Banten setelah Kota Tangerang yang sering mengalami banjir. Penyebab permasalahan banjir yang melanda kota ini yang alih fungsi lahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat akibat pembangunan yang terus dilakukan dan saluran drainase yang sudah ada tidak mampu menampung air hujan. Salah satu contoh Jalan Sarua, Ciputat Tangerang selatan masih terjadi genangan atau banjir. Terjadinya genangan pada daerah ini karena sistem yang berfungsi untuk menam… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…Genangan ini terjadi ketika intensitas hujan tinggi sehingga debit air dari hulu sungai kayan lebih banyak dari biasanya sehingga menyebabkan saluran drainase tidak mampu menampung debit air yang mengalir. Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya) (Yulius, 2018). Drainase juga diartikan sebagai suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Genangan ini terjadi ketika intensitas hujan tinggi sehingga debit air dari hulu sungai kayan lebih banyak dari biasanya sehingga menyebabkan saluran drainase tidak mampu menampung debit air yang mengalir. Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya) (Yulius, 2018). Drainase juga diartikan sebagai suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian terkait penanganan genangan pada daerah perkotaan menunjukkan beberapa permasalahan yang menyebabkan genangan diantaranya perubahan tata guna lahan [5][6], penumpukan sampah dan sedimentasi pada saluran drainase [5][7] [8], pengaruh dari pasang surut [5], saluran trotoar yang tidak memiliki inlet [7], dan kurangnya pemeliharaan yang dilakukan pada saluran drainase [7] [8].…”
Section: Sumber: Hasil Surveyunclassified
“…Sementara itu, dari hasil beberapa penelitian tersebut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan genang diantaranya melakukan normalisasi saluran drainase, yakni dengan cara membersihkan saluraan dari tumpukan sedimentasi dan sampah [8], menerapkan eco-drainage yakni membuat beberapa titik sumur resapan [5][6], memasang pintu klep otomatis tipe Pusair Pa-Fg1 pada daerah yang terpengaruh oleh pasang surut [5], dan melakukan pemeliharaan rutin pada setiap saluran drainase [8].…”
Section: Sumber: Hasil Surveyunclassified
“…Sedangkan penelitian sejenis lainnya mengenai evaluasi saluran drainase pernah dilakukan oleh Yulius, E (2018) yang berjudul evaluasi saluran drainase pada jalan raya Sarua-Ciputat Tangerang Selatan. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa debit saluran lebih kecil dari debit banjir, sehingga saluran tidak cukup untuk mengalirkan air hujan dan meyebakan terjadinya genangan pada badan jalan.…”
Section: Iunclassified