Consultant as a service provider konstrukusi in order to realize its goal to ensure public safety and create a comfort environment of the construction need to organize a system of internal governance of the company. Governance is translated into the stages of the stages in the implementation of Construction Services. Soft Systems Methodology is the methodology suitable to assist the consultant planner. This methodology can explain their purpose and then designing the system of human activity to achieve these goals. The stages that exist in the methodology of SSM consists of 7 stages that starts from the verification problem situation that is not structured through the design of the system of human activity which are expected to help improve the situation. Think the system is a field transdisiplin that appears as a response to the limitations of a technical approach in the process of reduction to solve a certain problem which in this case is attempted to be applied through the SSM as a method in the application of the online management system (OMS) consultant planner construction. Using the approach of Soft Systems Methodology, manufacturing management system online (CSO) will more fully describe the problems that occurred previously.
The availability of water in irrigation areas can affect agricultural productivity. Water balance must be maintained so that there is no shortage of water. Cikunten II has an area of 4.362 ha, mostly in the Tasikmalaya district. This study aims to analyze the water requirement and balance. Data analysis used the KP01 guidelines and the Cropwat program. The data analysis results obtained differences in reference plants' evapotranspiration results using the Modified Penman method in KP and Pennman–Monteith in the Cropwat program. The difference between the two methods is 133,83% due to the difference in albedo coefficients. The effective rainfall for paddy and secondary crops, the KP method analysis is lower than the Cropwat simulation of 110.10%. Availability of water using data from the Ciwulan weir with a reliability of 80% obtained a maximum discharge of 2,73 m3/sec. The water requirement was calculated during planting periods I, II, and II. The KP method is greater than the Cropwat method with a percentage of 277.42% in analyzing water requirements in the Paddy-Paddy-plants cropping pattern. The availability of water in the Cikunten area using Cropwat has fulfilled the needs marked by a more stable k factor than the KP01 method.
Angkutan umum perkotaan merupakan sarana transportasi yang saat ini masih banyak digunakan di daerah perkotaan karena mudah diakses dengan biaya yang cukup terjangkau. Oleh karena itu, sebagai sarana transportasi yang diandalkan oleh masyarakat untuk menunjang kegiatannya, angkutan umum harus memiliki kualitas pelayanan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tingkat kepuasan pengguna jasa terhadap kinerja angkutan umum perkotaan di Kota Tasikmalaya. Tingkat kepuasan dihitung dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analisys (IPA). Untuk menentukan kualitas jasa pelayanan digunakan metode SERVQUAL (Service Quality), yang meliputi dimensi reliabilitas (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan bukti fisik (tangibles). Hasil analisis dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI) menghasilkan nilai sebesar 62,41 %, artinya secara keseluruhan tingkat pelayanan angkutan umum perkotaan di Kota Tasikmalaya cukup memuaskan. Sedangkan berdasarkan hasil pemetaan pada diagram kartesius yang diperoleh dari Importance Performance Analisys (IPA), semua atribut penilaian tersebar pada kuadran II, III, dan IV. Atribut yang masuk ke dalam kuadran II yaitu item no 1,2,5,7, dan 9 mempunyai nilai yang tinggi dari sisi kinerja dan harapan, sehingga pengguna jasa merasa puas dengan layanan yang diberikan. Atribut yang masuk ke dalam kuadran III yaitu item no 3, 6, dan 10 mempunyai tingkat kepuasan yang rendah, sehingga perlu ditingkatkan kualitas pelayanannya. Atribut yang masuk ke dalam kuadran IV yaitu item no 4 dan 8 sudah bisa memuaskan pengguna jasa dari sisi kinerja layanan yang diberikan.
Abstrak Jalan Moh Toha merupakan jalan arteri primer di Kota Tangerang yang mempunyai peranan penting bagi masyakarat Kota Tangerang dalam mendukung perkembangan wilayah dan perekonomian. Aktivitas dari hambatan samping yang sangat tinggi pada ruas jalan Moh Toha mempengaruhi kinerja pada ruas jalan tesebut.Analisa pada arus lalu lintas, hambatan samping, kapasitas dan kinerja jalan dilakukan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Dalam penelitian ini pengumpulan data di bagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Program yang digunakan untuk mendapatkan solusi dari masalah lalu lintas yang ada pada ruas jalan Moh Toha dengan menggunakan aplikasi PTV Vissim 11.00-10 versi student.Dari hasil penelitian diperoleh volume kendaraan tertinggi di hari senin 26 agustus 2019 pada pagi hari yaitu jam 07.30 – 08.30 sebesar 2223,1 smp/jam dengan nilai kapasitas jalan tersebut sebesar 2457 smp/jam sehingga diperoleh nilai derajat kejenuhan sebesar 0,9048, hasil dari derajat kejenuhan tersebut menunjukan jalan Moh Toha dengan kategori tingkat pelayannya adalah E. beberapa solusi yang dibuat dalam pemodelan PTV Vissim diantaranya yaitu dengan memasangkan road barrier pada median jalan, merelokasikan pedagang kaki lima, dan membuat pelebaran jalan sepanjang 70 meter dengan lebar 3 meter. Dari solusi yang dibuat pada pemodelan di PTV Vissim kinerja pada ruas jalan tersebut menghasilkan perubahan, yang semula tingkat pelayanannya E berubah menjadi C. Kata Kunci : Hambatan Samping, Jalan, MKJI 1997, PTV Vissim, Transportasi.
Perkembangan jalan tol saat ini sudah semakin berkembang pesat dan mempunyai peranan penting dalam jaringan transportasi, terutama untuk menghubungkan suatu wilayah yang satu dengan lainnya. Dalam proses pembangunan jalan tol banyak peralatan yang terlibat di dalamnya, termasuk penggunaan alat berat. Alat berat digunakan agar proses pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai target yang telah ditentukan. Oleh karena itu, alat berat harus digunakan secara efisien, cermat dan tepat waktu. Alat berat yang digunakan dalam pembangunan jalan tol diantaranya Excavator, Dump Truck, Vibro Roller, dan Dozer. Alat berat tersebut harus mempunyai kualitas dan produktivitas yang bagus agar pekerjaan bisa dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung produktivitas alat berat yang digunakan pada proyek pembangunan jalan tol ruas Pematang Panggang – Kayu Agung Seksi 2. Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan asumsi lama kerja 8 jam/hari, dapat diketahui produktivitas excavator sebesar 60 m3/jam atau setara dengan 480 m3/hari, produktivitas dump truck sebesar 9,4 m3/jam atau setara dengan 76 m3/hari, produktivitas bulldozer sebesar 49,638 m3/jam atau setara dengan 397,107 m3/hari, dan produktivitas vibro roller sebesar 89,86 m3/jam atau setara dengan 718,9 m3/hari. Kata Kunci: Alat berat, Jalan Tol, Produktivitas
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.