2019
DOI: 10.23960/jipt.v7i3.p276-286
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluasi Sistem Manajemen Usaha Pembibitan Sapi Bali Terintegrasi Dengan Perkebunan Kelapa Sawit Di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat

Abstract: The research objective was to evaluate: 1) Implementation of integration of Bali cattle and oil palm plantations; 2) Obstacles faced in implementing the integration of Bali cattle with oil palm plantations. The study was conducted in Pasaman Barat District, which received assistance of fund from Directorate General of Animal Husbandry in 2012 in the project of integration of beef cattle with oil palm plantation. The method used were survey method, direct observation and using questionnaire. Respondents involve… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Peran dan sistem dari kearifan lokal ini penting untuk diketahui karena memengaruhi keberhasilan program peternakan berkelanjutan yang memiliki arti dari upaya lokal [12]. [13] menyatakan bahwa proyek pembangunan peternakan di masa mendatang diharapkan dapat mengubah perspektif petani/ternak dari produksi ke sistem agribisnis berkelanjutan, hal ini ditujukan kepada potensi pakan yang terdapat wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara, dimana kebutuhan pakan Beberapa jenis hijauan berkualitas tinggi adalah sumber nutrisi ternak untuk pertumbuhan dan perkembangan serta produksi [14]. Akibatnya, tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi keunggulan komparatif pada suatu daerah berbasis kearifan lokal guna mendukung pengembangan komoditas ternak kerbau rawa disertai dengan basis inovasi agar dapat memberikan kontribusi nyata pada peningkatan populasi dan produktifitas kerbau berkelanjutan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peran dan sistem dari kearifan lokal ini penting untuk diketahui karena memengaruhi keberhasilan program peternakan berkelanjutan yang memiliki arti dari upaya lokal [12]. [13] menyatakan bahwa proyek pembangunan peternakan di masa mendatang diharapkan dapat mengubah perspektif petani/ternak dari produksi ke sistem agribisnis berkelanjutan, hal ini ditujukan kepada potensi pakan yang terdapat wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara, dimana kebutuhan pakan Beberapa jenis hijauan berkualitas tinggi adalah sumber nutrisi ternak untuk pertumbuhan dan perkembangan serta produksi [14]. Akibatnya, tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi keunggulan komparatif pada suatu daerah berbasis kearifan lokal guna mendukung pengembangan komoditas ternak kerbau rawa disertai dengan basis inovasi agar dapat memberikan kontribusi nyata pada peningkatan populasi dan produktifitas kerbau berkelanjutan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Adapun alur penelitian ini dapat dijelaskan seperti gambar dibawah (Gambar 1). Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara kepada petani peternak sapi potong yang umumnya berpendidikan Sekolah Dasar (SD), hal ini menunjukkan kualitas SDM masih rendah sehingga pengetahuan peternak dalam mengadopsi teknologi juga rendah (Setiawan et al, 2019). Adapun jumlah petani sampel sebagai berikut: di kecamatan Hamparan Perak 15 petani sampel, Kecamatan Bangun Purba 10 petani sampel, Kecamatan Galang 5 petani sampel, Kecamatan Tanjung Morawa 3 petani sampel, dan Kecamatan Pagar Merbau 7 petani sampel.…”
Section: Metodeunclassified
“…Keberagaman sektor pada sistem integrasi mengakibatkan kawasan tersebut mempunyai ekosistem lengkap dan otomatis menghasilkan limbah pertanian, sehingga dengan seluruh komponen produksi saling melengkapi dalam hal hubungan timbal balik yang saling menguntungkan [8,9,10]. Semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan kualitas makanan dan lingkungan mengharuskan produsen pertanian dapat menerapkan sistem pertanian dengan produksi yang akrab lingkungan [11 12, 13].…”
Section: Pendahuluanunclassified