Bahan cetak polivinil siloksan(PVS) sering digunakan pada pencetakan untuk pembuatan gigi tiruan cekatkarena mampu menghasilkan cetakan yang akurat dengan dimensi cetakan yang stabil serta dapat disimpan dalam waktu lama. Namun, pencetakan ini tidak terlepas dengan hubungannya terhadap rongga mulut dan mikroorganismenya yang dapat menimbulkan infeksi silang.Candida albicansmerupakan jenis mikroorganisme yang sering ditemukan melekat pada permukaan cetakan. Pemilihan cara desinfeksi penting dalam memperoleh keberhasilan desinfeksi Candida albicansserta mempertahankan stabilitas dimensi hasil cetakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desinfeksi cetakan fisiologis dengan microwave dan sodium hipoklorit terhadap jumlah Candida albicansdan stabilitas dimensi model kerja gigi tiruan cekat. Penelitian ini dilakukan pada sampel berupa cetakan yang didapat dari pencetakan model induk yang terbuat dari stainless steel berbentuk silindris dengan tinggi 3 mm dan diameter 29,97 mm serta memiliki 3 takik horizontal dengan jarak 2,5 mm dan 2 takik vertikal dengan jarak 25,02 mm dengan kedalaman 500 μm untuk uji jumlah Candida albicans, dan model kerja yang didapat dari pengisian cetakan dengan bahan gips keras tipe IV untuk uji stabilitas dimensi. Rancangan penelitian adalah eksperimental laboratoris dengan post test only control group design.30 sampel hasil cetakan PVS digunakan untuk menghitung jumlah Candida albicansdan 30 sampel model kerja terbuat dari gips tipe IV digunakan untuk pengukuran stabilitas dimensi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh desinfeksi cetakan fisiologis dengan microwavedan sodium hipoklorit terhadap jumlah Candida albicansdan stabilitas dimensi model kerja.