2020
DOI: 10.1088/1757-899x/852/1/012037
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluation of Side Friction in Ihcm for Highway 4 Lanes 2 Ways Divided

Abstract: IHCM (Indonesia Highway Capacity Manual) was issued and came into force in 1997. After 20 years there has been a change in traffic from the number and composition, as well as the traffic regulation policy. As a result of this, the determination of IHCM’s road capacity is often incorrect. Therefore it is necessary to evaluate IHCM. This study tries to evaluate IHCM through side friction factors, as one of the factors that determine the value of road capacity. Research is limited to evaluating the weight of each… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dengan melakukan analisis yang berpacu kepada MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) dan Model pendekatan lalu lintas melalui model Linier Greenshields, memberikan pedoman untuk mendapatkan kapasitas dari suatu ruas jalan (Dikdik, 2013) dan dapat terlihat kebutuhan dan pemenuhan pelayanan jaringan jalan yang digunakan untuk mengatasi masalah terutama kemacetan di kota jakarta. Dari latar belakang di atas masalah yang dapat kita identifikasikan ialah mengenai kapasitas jalan, kondisi, dan komposisi lalu lintas jalan yang saat ini telah berbeda dengan kondisi tahun 1997, analisis volume lalu lintas dari hasil survei sering kali berbeda dan hasilnya lebih besar dari kapasitas jalan berdasarkan MKJI 1997, sehingga di perlukan penelitian serta perhitungan kapasitas dan kinerja lalu lintas di kondisi saat ini dan kondisi di saatsaat tertentu (Najid, 2019) dan rumusan masalah yang telah di tetapkan ialah di lakukan analisis dan pengumpulan data arus lalu lintas pada ruas jalan Jenderal Sudirman yaitu di kedua arah, masingmasing arah yaitu pertama pada ruas jalan Sudirman arah Thamrin berada tepat di bawah JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) sudirman dan ruas jalan sebaliknya Thamrin arah Sudirman berada pada titik pos pollisi yang ada di depan stasiun kereta sudirman. Analisis di lakukan pada waktu yang berbeda yaitu pagi, siang, dan sore.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan melakukan analisis yang berpacu kepada MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) dan Model pendekatan lalu lintas melalui model Linier Greenshields, memberikan pedoman untuk mendapatkan kapasitas dari suatu ruas jalan (Dikdik, 2013) dan dapat terlihat kebutuhan dan pemenuhan pelayanan jaringan jalan yang digunakan untuk mengatasi masalah terutama kemacetan di kota jakarta. Dari latar belakang di atas masalah yang dapat kita identifikasikan ialah mengenai kapasitas jalan, kondisi, dan komposisi lalu lintas jalan yang saat ini telah berbeda dengan kondisi tahun 1997, analisis volume lalu lintas dari hasil survei sering kali berbeda dan hasilnya lebih besar dari kapasitas jalan berdasarkan MKJI 1997, sehingga di perlukan penelitian serta perhitungan kapasitas dan kinerja lalu lintas di kondisi saat ini dan kondisi di saatsaat tertentu (Najid, 2019) dan rumusan masalah yang telah di tetapkan ialah di lakukan analisis dan pengumpulan data arus lalu lintas pada ruas jalan Jenderal Sudirman yaitu di kedua arah, masingmasing arah yaitu pertama pada ruas jalan Sudirman arah Thamrin berada tepat di bawah JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) sudirman dan ruas jalan sebaliknya Thamrin arah Sudirman berada pada titik pos pollisi yang ada di depan stasiun kereta sudirman. Analisis di lakukan pada waktu yang berbeda yaitu pagi, siang, dan sore.…”
Section: Pendahuluanunclassified