Stunting merupakan kelainan dimana tumbuh kembang balita terhambat akibat kekurangan gizi selama di dalam kandungan dan kondisi ini dapat diketahui dengan melihat kondisi tubuh anak yang lebih kecil dari anak lain seusianya. Pada tahun 2022 prevalensi stunting di Indonesia menurun 21,6% dibandingkan tahun 2021 sebesar 24,4%. Untuk Kabupaten Konawe sendiri tidak mengalami penurunan angka kejadian stunting dimana prevalensi tahun 2021 adalah sebesar 26,3% dan meningkat pada tahun 2022 sebesar 28,3%. Hal tersebut membuktikan bahwa masing kurangnya pengetahuan orang tua dalam memahami kebutuhan gizi anak semenjak anak masih didalam kandungan sampai dengan umur 2 tahun karena pengetahuan yang baik orang tua terhadap kebutuhan gizi dapat menjauhkan anak dari gangguan kesehatan kronis. Kegiatan dimulai dari analisis situasi wilayah kegiatan yaitu Desa Waworaha, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara; pengurusan perijinan kegiatan kepada aparat desa setempat; pengembangan media edukasi; sosialisasi dan edukasi dalam bentuk pemaparan power point, pengisian kuesioner; analisis deskriptif dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 26. Berdasarkan hasil kegiatan dan evaluasi yang telah dilakukan, pengetahuan masyarakat akan stunting dan pemanfaatan tanaman local sebagai Upaya pencegahan stunting masih kurang. Setelah dilakukan edukasi terhadap peserta kegiatan, pengetahuan masyarakat meningkat menjadi 88,54%. Perlu dilakukan sosialisasi kembali oleh pemerintah setempat dan tenaga Kesehatan terkait mengenai stunting dan intervensi spesifik untuk menurunkan angka kejadian stunting.