The prevalence of soil transmitted helminth at SDN 01 Kromengan reached 48 % and higher when it’s compared to other schools in Malang Regency. Soil transmitted helminth prevalence of fourth grade students reached 61.25% and became the highest of the other classes. According to Andini (2015), it is advisable to provide a posters as a health promotion media. Since it only has a little material coverage and can’t be taken anywhere, while the facilities and infrastructure is not sufficient for other media then it is necessary to develop the appropriate media that is a pocket book. The development model used is a procedural model with adopted steps according to Sugiyono (2016). The analysis technique used is quantitative analysis technique that is descriptive analysis and qualitative analysis technique. The result of this research and development is a pocket book titled "Aku Anak Sehat Bebas Cacingan". It contains the definition of helminthiasis, soil transmitted helminth, the kinds, the dangers, the trans-mission mode, the prevention and the treatment of it. Assessment by material expert and media expert shows the percentage of 75% - 100% and categorized as feasible and highly feasible on every aspect of their assessment. The first and second trial step result shows the precentage are above 90% then categorized as highly feasible. The final product result of the "Aku Anak Sehat Bebas Cacingan" pocket book is still unclear how much impact on the increase of students knowledge, therefore it is necessary to do further research related to it.Keywords: pocket book, health promotion media, helminthiasis, soil.Abstrak: Prevalensi cacingan yang ditularkan melalui tanah di SDN 01 Kromengan mencapai 48% dan lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah lain di Kabupaten Malang. Prevalensi pada kelas IV mencapai 61,25% dan menjadi yang tertinggi dari kelas lainnya. Menurut Andini (2015), disarankan memberikan media promosi kesehatan berupa poster. Karena poster hanya memiliki cakupan materi sedikit dan tidak dapat untuk dibawa kemana-mana, sedangkan sarana dan prasarana belum memadai untuk media lain maka perlu dikembangkan media lain yaitu buku saku. Model pengembangan yang digunakan adalah model prosedural dengan mengacu langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono (2016). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif yaitu analisis deskriptif dan teknik analisis kualitatif. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebuah buku saku dengan judul “Aku Anak Sehat Bebas cacingan”. Buku saku ini berisi materi tentang pengertian cacingan, cacingan yang ditularkan melalui tanah, macamnya, bahayanya, penularannya, pencegahan dan pengobatannya. Penilaian yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media menunjukkan angka 75%-100% yang dikategorikan layak dan sangat layak pada setiap aspek penilaiannya. Berdasarkan hasil uji coba 1 dan 2 presentase yang dihasilkan di atas angka 90% sehingga tergolong sangat layak. Hasil produk akhir buku saku “Aku Anak Sehat Bebas Cacingan” masih belum diketahui berapa besar pengaruhnya terhadap peningkatan pengetahuan siswa, maka perlu penelitian lanjutan terkait hal tersebut.Kata Kunci: buku saku, media promosi kesehatan, cacingan, tanah.