Pada negara-negara berkembang tingginya angka kematian ibu dan kehamilan yang tidak diinginkan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Hal ini terutama dipengaruhi oleh rendahnya penggunaan kontrasepsi pada masyarakat. Berdasarkan data di atas setiap tahun masih banyak peserta KB yang memilih metode kontrasepsi jangka pendek dibandingkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia wanita, lama menikah, pendidikan, paritas (jumlah anak), budaya, agama, dan factor perbedaan jenis kelamin. Tujuan tinjauan ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada pasangan usia subur (PUS) di Indonesia. Metode penelitian ini merupakan publikasi jurnal dengan ringkasan literatur, pencarian artikel menggunakan studi banding database komputerisasi (Google Scholar dan PubMed). Hasil: usia dewasa, pendidikan tinggi, wanita bekerja, jumlah anak yang lebih dari 2 orang, pengetahuan baik, sikap yang mendukung, adanya dukungan/partisipasi suami, pendapatan yang tinggi dan tempat tinggal di perkotaan mempengaruhi pasangan usia subur dalam memilih metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada pasangan usia subur (PUS) di Indonesia adalah usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, sikap, partisipasi suami/dukungan suami, pendapatan/status ekonomi dan tempat tinggal.