2020
DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1859
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor -Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Malaria (Studi Literatur)

Abstract: Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang dapat ditandai dengan demam hepatosplenomegali dan anemia. Plasmodium hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyanmuk Anopheles betina. Penyakit malaria endemis di beberapa wilayah Indonesia. Parasit malaria yang terbanyak ditemukan adalah Plasmodium Vivax, Plasmodium Falcifarum, atau campuran dari keduanya. Sementara Plasmodium Ovale dan Plasmodium Malariae pernah … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Perilaku masyarakat yang keluar rumah pada malam hari yang dapat mempermudah terjadinya kontak dengan nyamuk malaria seperti menghadiri acara keagamaan, ke warung, menonton televisi, ke rumah tetangga, dan ke masjid (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017). Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan Arief (2020) menunjukkan bahwa orang yang mempunyai kebiasaan keluar rumah pada malam hari berisiko 4,7 kali lebih besar tekena malaria dibanding orang yang tidak mempunyai kebiasaan keluar rumah (Arief, 2020). Hal yang sama juga dihasilkan pada penelitian di Panyabungan Mandailing Natal, bahwa kebiasaan keluar rumah pada malam hari berisiko 3,254 kali terkena malaria di banding yang tidak keluar rumah (Rangkuti, 2017).…”
Section: Kebiasaan Keluar Rumah Pada Malam Hariunclassified
“…Perilaku masyarakat yang keluar rumah pada malam hari yang dapat mempermudah terjadinya kontak dengan nyamuk malaria seperti menghadiri acara keagamaan, ke warung, menonton televisi, ke rumah tetangga, dan ke masjid (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017). Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan Arief (2020) menunjukkan bahwa orang yang mempunyai kebiasaan keluar rumah pada malam hari berisiko 4,7 kali lebih besar tekena malaria dibanding orang yang tidak mempunyai kebiasaan keluar rumah (Arief, 2020). Hal yang sama juga dihasilkan pada penelitian di Panyabungan Mandailing Natal, bahwa kebiasaan keluar rumah pada malam hari berisiko 3,254 kali terkena malaria di banding yang tidak keluar rumah (Rangkuti, 2017).…”
Section: Kebiasaan Keluar Rumah Pada Malam Hariunclassified