Kepadatan lalat yang ada di Pasar dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mendukung perkembangbiakan lalat. Lalat merupakan salah satu serangga yang dapat berperan sebagai vektor penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan diantaranya: Desentri, Diare, Typhoid dan Cholera. Selain itu, penggunaan pengawet pada bahan makanan sampai saat ini masih banyak dijumpai akhir-akhir ini. Pengawet yang lagi ramai dibicarakan dikalangan masyarakat adalah penggunaan formalin sebagai pengawet bahan makanan salah satunya yaitu Ikan Basah yang dijual di pasar.Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui Seberapa besar Tingkat Kepadatan Lalat dan Kandungan Formalin Pada Ikan Basah di Pasar Pannampu Kota Makassar.Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan deskriptif yaitu melakukan pengukuran kepadatan lalat dan pemeriksaan kandungan formalin pada Ikan Basah di Pasar Pannampu Kota Makassar.Dari hasil penelitian diperoleh hasil pengukuran tingkat kepadatan lalat yang diperoleh titik I dan II pada pagi hari yaitu 2 ekor dan 3 ekor sedangkan pada siang hari 3 ekor dan 4 ekor dimana titik I dan II kadar formalin yang diperoleh 0,4 mg/l dan 0,6 mg/l. Dan pengukuran tingkat kepadatan lalat pada pagi hari di titik III diperoleh 7 ekor sedangkan siang hari 10 ekor dimana titik III kadar formalin yang diperoleh 0 mg/l.Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa ikan yang memiliki kandungan formalin masih tetap dihinggapi lalat sehingga hasil yang didapat pada penelitian ini tidak relevan dengan teori yang ada. Adanya lalat pada ikan yang memiliki kandungan formalin yang dijual di Pasar Pannampu Kota Makassar disebabkan karena jarak yang dekat antara lokasi penjualan yang satu dengan penjual yang lainnya.Key word : Kepadatan lalat, formalin
Swampy Irrigation Area (DIR) Technical Implementation Unit (UPT) Dadahup is a swampy irrigation area that needs serious handling of flood control. This flood is resulting in crop failure in several blocks. Furthermore, the malfunctioning of the main gates in controlling the entry and exit of water resulted in a long-standing inundation for the land. This paper presents the hydraulic system of the irrigation network of DIR UPT Dadahup by reviewing secondary data and documentation of field observations. Based on these parameters, the authors simulate the main primary channel using HEC-RAS to perform hydraulic analysis. The flow simulation results show that water entering the land inundated the three canal segments. One has the highest embankment elevation of 1,778 m, with the highest tide on the channel section of 2.25 m. Other results showed that water entering the land also inundated one channel section. The highest embankment elevation was 1,233 m, with the highest tide on the channel section being 1.4 m. From these results, the overflow of water was then eliminated by the heightening of the embankment.
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang dapat ditandai dengan demam hepatosplenomegali dan anemia. Plasmodium hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyanmuk Anopheles betina. Penyakit malaria endemis di beberapa wilayah Indonesia. Parasit malaria yang terbanyak ditemukan adalah Plasmodium Vivax, Plasmodium Falcifarum, atau campuran dari keduanya. Sementara Plasmodium Ovale dan Plasmodium Malariae pernah ditemukan hanya di Sulawesi dan Irian Jaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit malaria. Jenis penelitian ini adalah studi literatur, yaitu dengan mengumpulkan data berupa data sekunder yang diperoleh dari literatur - literatur, buku - buku, dan hasil penelitian sebelumnya yang mengkaji hubungan variabel bebas dan variabel terikat.Berdasarkan dari 6 jurnal studi penelitian dengan empat variabel yang dikaji menunjukkan adanya faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit malaria yaitu penggunaan kelambu, keberadaan genangan air , pengetahuan masyarakat tetapi pencahayaan tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian penyakit malaria.Melakukan pemberantasan sarang nyamuk yaitu pembersihan air tergenang, air payau, rawa dan lagoon-lagoon ditepi pantai dari jentik dan lumut, serta membersihkan vegetasi / semak-semak disekitar rumah yang merupakan tempat perindukan nyamuk Anopheles spp.Kata Kunci = pencahayaan , penggunaan kelambu, keberadaan genangan air, pengetahuan Masyarakat
Kualitas lingkungan hidup dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan adalah adanya pencemaran dalam lingkungan. Pesantren IMMIM memiliki lingkungan yang cukup baik namun ada beberapa yang masih kurang seperti Kebersihan lingkungan yang banyak sampah berserakan di dalam Asrama dan keadaan pencahayaan yang masih butuh penerangan/pencahayaan alamiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian penyakit ISPA yang di Pesantren IMMIM Putri Kabupaten Pangkep. Metode penelitian adalah observasi analitik dengan pendekatan crossectional study, dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dan diukur dalam waktu yang bersamaan dengan jumlah sampel sebanyak 172 responden.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara pencahayaan dengan penyakit ISPA p=0.024< 0.05 dan kepadatan hunian p=0.041< 0.05. Sedangkan yang tidak berhubungan dengan penyakit ISPA yaitus uhu p=0.061, kelembaban p=0.068 dan kebersihan lingkungan p=0.296Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa dari lima variabel, terdapat dua variabel yang berhubungan dengan penyakit ISPA yaitu pencahayaan dan kepadatan hunian di Pesantren IMMIM. Olehkarena itu disarankan agar dilakukan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kondisi sanitasi lingkungan dengan baik. Kata Kunci :Sanitasi Lingkungan, Penyakit ISPA, Pesantren
Determination of water quality status based on the pollution index method. Water said to polluted if it cannot use according to its standard designation. The purpose of this research is to identify and find out the level of pollution contained in shallow well water used by communities in urban areas. Water quality index measurements using the Storet Method. This study uses ten samples with techniques Purposive random sampling with well water sources used by people in Makassar, especially in Untia Sub-District, Makassar, South Sulawesi. The number of samples used was 15 water samples taken each week with a total of 10 shallow well water sample points. The parameters measured in the study are Iron (Fe), Manganese (Mn), Total Coliforms, Total Dissolved Solids (TDS). The results of the study showed that the condition of shallow well water quality classified in category D, which heavily polluted which means it not recommended to use before filtering. The increase in parameters that have exceeded the maximum quality standard comes from natural sources and high domestic waste from community activities. Water pollution is a condition in which a water reservoir changes due to human activity — the change caused by the entry of substances that should not be in the water.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.