Abstract.This article aims to analyze the sustainability of livestock waste treatment technology adoption as an organic fertilizer in the integration beef and rice. Methods of analysis continuity with the approach Multi-Dimensional Scaling (MDS), using RAP program-FISH technique (Rapid Assessment Techniques for Fisheries). The results showed that the adoption of sustainability index value of livestock waste treatment technologies in the integration of beef and rice based on the dimensions of the ecological, economic, social and cultural included in the category of less sustainable with each index value of 35.18; 36.92, and 37.86. On the other hand, that is based on the technological dimension is quite sustainable, with an index value of 74.12. Improved sustainability of livestock waste treatment technology adoption into organic fertilizer in the integration beef and rice, with attention to the dimensions of the ecological, economic, social, cultural, and technological.key words: sustainability, adoption of technology, cattle manure, organic fertilizer Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan adopsi teknologi pengolahan limbah ternak sebagai pupuk organik dalam integrasi sapi potong dan padi. Metode analisis keberlajutan dengan pendekatan Multi-Dimensional Scaling (MDS), menggunakan teknik program RAP-FISH (Rapid Assessment Techniques for Fisheries). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan adopsi teknologi pengolahan limbah ternak dalam integrasi sapi potong dan padi berdasarkan dimensi ekologi, ekonomi, dan sosial budaya termasuk dalam kategori kurang berkelanjutan dengan nilai indeks masing-masing 35,18; 36,92 dan 37,86. Dilain pihak, bahwa berdasarkan dimensi teknologi cukup berkelanjutan, dengan nilai indeks 74,12. Peningkatan keberlanjutan adopsi teknologi pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik dalam integrasi sapi potong dan padi, dengan memperhatikan dimensi ekologi, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi.Kata kunci : keberlanjutan, adopsi teknologi, limbah ternak, pupuk organik
PendahuluanPertanian terpadu merupakan suatu sistem berkesinambungan dan tidak berdiri sendiri serta menganut prinsip segala sesuatu yang dihasilkan akan kembali ke alam. Ini berarti limbah yang dihasilkan akan dimanfaatkan kembali menjadi sumber daya yang dapat menghasilkan (Muslim, 2006). Meningkatkan produktivitas masyarakat pedesaan dengan pemanfaatan potensi wilayah melalui penggunaan sumberdaya daya yang ada di pedesaan (Ningrum, 2014).Salah satu sistem pertanian terpadu adalah integrasi tanaman ternak seperti ternak sapi dan padi, telah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia dengan konsep zero waste production system, yaitu seluruh limbah dari ternak dan tanaman didaur ulang dan dimanfaatkan kembali ke dalam siklus produksi. Gas-bio dimanfaatkan untuk keperluan memasak, sedangkan limbah biogas (sludge) yang berupa padatan dimanfaatkan menjadi kompos, dan yang berupa cairan dimanfaatkan menjadi pupuk cair untuk tanaman (Direktorat Jenderal Peternakan, 2010).S i s t ...