Sapi potong ialah ternak yang dipelihara khusus dengan tujuan untuk dilakukan penggemukkan. Sapi ini memiliki penciri tertentu, seperti laju pertumbuhan badannya yang cepat dan kualitas daging cukup baik. Sapi ini komoditas penting yang memeberikan kontribusi dalam upaya menyediakan sumber protein asal hewan dalam bentuk daging. Jarak genetik merujuk pada tingkat perbedaan gen dalam suatu populasi atau spesies, diukur dengan metrik numerik. Ini mencerminkan kedekatan atau jarak antara individu-gen dalam kelompok. tujuan penelitian ini adalah untuk merangkum beberapa studi yang melakukan pendugaan terhadap jarak genetik pada populasi sapi potong diberbagai daerah. Pendugaan jarak gentik pada ternak sudah sering digunakan untuk mengetahui besaran jarak genetik antar populasi ternak pada suatu tertentu yang dibandingkan dengan populasi ternak diwilayah itu sendiri maupun dibandingkan dengan populasi ternak yang dibandingkan dengan wilayah lainnya. Metode ini dinilai lebih murah dan efisien. Pada ternak sapi, bagian tubuh yang umum dilakukan Pengukuran untuk keperluan pengujian jarak gentik adalah Bobot Badan, Pertambahan Bobot Badan Harian, Panjang Badan, Tinggi Pundak, Lingkar Dada, Dalam Dada, Lebar Dada, Lingkar Kanon, dan Tinggi Pinggul. Data morfologi yaang diperoleh dari pengukuran tubuh ternak diolah dengan menggunakan analisis diskrimanan dan kemudian data tersebut ditampilakn dalam bentuk diagram dan gambar filogeni. Pendugaan jarak dengan metode morfometrik dapat dijadikan salah satu cara untuk membedakan secera genetik antara populasi ternak sapi yang ingin kita ketahui. Morfometrik pada ternak sapi diukur sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pendugaan perbedaan yang diketahui seperti Performa sifat kuantitatif meliputi bobot badan, pertambahan bobot badan harian dan Penciri bentuk tubuh