Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Intensitas Kunjungan Wisatawan Di Daya Tarik Wisata Candidasa, Kabupaten Karangasem, Bali

Abstract

Daya Tarik Wisata Candidasa memiliki keindahan alam serta atraksi wisata yang cukup menarik. Selama tujuh tahun terakhir intensitas kunjungan wisatawan di Daya Tarik Wisata Candidasa mengalami penurunan. Kunjungan tertinggi pada tahun 2010 yakni mencapai 7473 wisatawan, namun pada tahun-tahun berikutnya mengalami penurunan yaitu pada tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2014 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar -0,50 %. Berdasarkan hal tersebut maka perlu untuk dikaji (1) faktor yang mempengaruhi penurunan intensitas kunjungan wisatawan Daya Tarik Wisata Candidasa; (2) faktor dominan yang mempengaruhi penurunan intensitas kunjungan wisatawan di Daya Tarik Wisata Candidasa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan studi kepustakaan. Sampel yang digunakan sebanyak 100 wisatawan yang sedang berkunjung ke Daya Tarik Wisata Candidasa yang dipilih secara accidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor. Hasil analisis faktor menunjukkan dari 27 variabel dapat direduksi menjadi 22 variabel. Terdapat 5 (lima) variabel dikeluarkan dari model karena tidak memenuhi kriteria MSA > 0,5 yaitu variabel kelayakan infrastruktur (X4), jarak (X5), ketersediaan tourist information center (X9), politik global (X19) dan ekonomi nasional (X13). Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa terbentuk 8 (delapan) faktor yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan intensitas kunjungan wisatawan di Daya Tarik Wisata Candidasa, diantaranya faktor atraksi dengan eigenvalue 8,171, faktor keamanan dengan eigenvalue 2,665, faktor kualitas dengan eigenvalue 1,983, faktor politik dengan eigenvalue 1,622, faktor teknologi dengan eigenvalue 1,560, faktor amenitas dengan eigenvalue 1,375, faktor promosi dengan eigenvalue 1,099 dan faktor efisiensi waktu dengan eigenvalue 1,047. Dari hasil analisis faktor diketahui bahwa faktor dominan yang mempengaruhi penurunan intensitas kunjungan wisatawan di Daya Tarik Wisata Candidasa adalah faktor atraksi karena memiliki eigenvalue tertinggi diantara faktor lain yang terbentuk. Adapun variabel yang termasuk dalam faktor atraksi adalah kondisi daya tarik wisata, kebersihan daya tarik wisata, kenyamanan wisatawan, kondisi/isu kesehatan, peran masyarakat lokal dan aktifitas wisata.

The Influence of Environment on Tourist Satisfaction Seeing from Management, Linguistics and Social Cultural Aspects

“…The results of this study support previous research in Bali such as Prawerti's research and Fatmawati's research which find the attractiveness of tourists on Candi dasa beach are physical factors such as attractions, and product quality [13] [14].…”

“…Based on the results of research on tourist attraction, natural tourism (natural attraction), tourism attractions (building attraction), cultural tourism attractions (cultural attraction), and social tourism attractions have a positive and significant impact on tourist visits [12]. The research in Karangasem which is located in Candi dasa Tourism, showed that the main factors that influence tourist satisfaction are physical factors, namely attraction factors which are reflected by the attraction of natural tourism, cleanliness, in addition to physical factors, non-physical factors, namely security and comfort also contribute to tourist satisfaction [13]. But in this study, it has not been tested how the influence of physical and non-physical factors on tourist satisfaction.…”

Life Cycle Assessment of Solid Waste Generation During and Before Pandemic of Covid-19 in Bali Province

“…Tourism in this area is low compared to another regency in Bali Province which relies on the tourism sector (BPS, 2020). Tourism areas visit in Karangasem were decreased by 0.50% from 2015 (Prawerti et al, 2015). The low formal sector that can implement work from home in this area causes the solid waste generation did not decrease.…”

Persepsi Wisatawan Dalam Implementasi Sapta Pesona Di Objek Wisata Belerang Simpur Desa Kecapi

“…Menurut Evitin dan Widodo (2016), sikap yang cepat dalam memberikan tanggapan dapat menimbulkan keramahan yang menjadi salah satu faktor pendukung pengembangan objek wisata. Prawerti et al (2015) juga menyatakan bahwa sikap pengelola yang kurang ramah terhadap wisatawan akan berdampak pada kunjungan wisatawan.…”