Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Area Pertanian (Studi di Kabupaten Brebes)

Ratnasari, Diah; Suhartono, Suhartono; Rahfiludin, M. Zen

doi:10.25182/jgp.2017.12.1.41

Cited by 5 publications

(6 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…This result supports previous research that separates rural and urban areas, where the percentage of the two regions is relatively the same for parents who have been married for a long time, and there is little difference in new families [27]. Research with a case in Brebes Regency that describes agricultural areas with high levels of pesticide exposure which a factor is causing LBW [15].…”

Section: Equation (2) When Using the Fixed Effect Model Becomessupporting

confidence: 87%

See 1 more Smart Citation

Implications of Women Education and Infrastructure of Health on Quality of Baby Births in Agricultural and Non-Agricultural Regions

Hendajany¹,

Deden²

2020

Proceedings of the 2nd Social and Humaniora Research Symposium (SoRes 2019)

View full text Add to dashboard Cite

Demographic bonus will be a demographic disaster if the quality of human resources is not well prepared. One of the problems that can hamper the preparation of quality human resources is the problem of stunting. West Java was taken as the object of research because it is a large province but has a stunting rate approaching 30%. The purpose of this study is to identify the dominant factors that influence the occurrence of one of the causes of stunting, namely low birth weight. This result is expected to be a recommendation for decision makers in an effort to reduce the occurrence of stunting. Many aspects can be risk factors for low birth weight babies such as social demographics, behavioural factors and environmental risks. Environmental factors such as infection conditions are related to cleanliness and lifestyle. Concern for this factor is certainly inseparable from the level of education of mothers and facilities that support a healthy lifestyle/quality. The data used are secondary data with the object district/city in West Java for three years. Panel data methods, fixed effects, random effects and pooling are performed to be compared with each other. The results of the study show that agricultural areas have a greater LBW than non-agricultural regions in the 2013-2015 period. The results of regression analysis with pooling showed a significant influence on the level of maternal education, coverage of medical services and access to clean water with the number of babies' birth with LBW in West Java.

show abstract

Section: Equation (2) When Using the Fixed Effect Model Becomessupporting

confidence: 87%

“…The presence of pesticides in the home is a risk factor for the occurrence of low birth weight in Brebes Regency using the Chi Square method [14]. The use of logistic regression for cases in Brebes Regency results in the conclusion that low infant weight factors include pregnant women with high levels of pesticide exposure [15].…”

Section: Literature Reviewmentioning

confidence: 99%

Implications of Women Education and Infrastructure of Health on Quality of Baby Births in Agricultural and Non-Agricultural Regions

Hendajany¹,

Deden²

2020

Proceedings of the 2nd Social and Humaniora Research Symposium (SoRes 2019)

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Exposure to cigarette smoke was also measured using a questionnaire with a total score of 20. The categorization of smoking exposure scores was based on the median/middle value of the total score, with a total score of 20 (a score of 0-10 was categorized as low exposure, and a score of 11-20 was categorized as high exposure) 19 . Economic status was categorized as poor (low-income family) based on the ownership of a healthy Indonesian card from the government for underprivileged families.…”

Section: Methodsmentioning

confidence: 99%

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Puskesmas Kertek 2 Kabupaten Wonosobo

Rizkika

Rahfiludin²,

Asna³

2023

AMNT

View full text Add to dashboard Cite

Latar Belakang: Berat badan lahir rendah memiliki dampak negatif karena menyangkut angka kematian bayi dan dapat menyebabkan masalah gizi lain. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena terdapat variabel khusus yaitu karakteristik daerah pertanian dan sebagai penghasil tembakau. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR di Puskesmas Kertek 2. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasinya seluruh bayi yang lahir di Puskesmas Kertek 2 Kabupaten Wonosobo tahun 2020. Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus besar sampel survei dengan nilai N yang sudah diketahui dan diambil dengan teknik simple random sampling. Variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini antara lain anemia, usia Ibu, lingkar lengan atas, pertambahan berat badan Ibu, usia kehamilan, paritas, penyakit dan infeksi saat hamil, jarak kehamilan, paparan pestisida, asap rokok, alkohol, status ekonomi, dan pendidikan. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan Fisher Exact dengan signifikansi p-value <0,05. Analisis data multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik biner. Hasil: Faktor Ibu yang berhubungan dengan BBLR adalah usia Ibu (p=0,003) ,usia kehamilan (p=0,000), paritas (p=0,022) dan jarak kehamilan (p=0,018). Faktor lain seperti anemia, lingkar lengan atas, pertambahan berat badan Ibu, penyakit dan infeksi, faktor lingkungan dan sosial ekonomi tidak menujukkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan: Faktor risiko terjadinya berat badan lahir rendah di Puskesmas Kertek 2 Kabupaten Wonosobo adalah usia Ibu, usia kehamilan, paritas, dan jarak kehamilan.

show abstract

“…Hasil pengukuran risiko diketahui mampu meningkatkan status BBLR hingga 5,06 kali lebih besar dalam penelitian yang dilakukan Ekowati et al, (2017), peningkatan OR sebesar 5,714 dalam studi yang dikemukakan oleh Septiani & Ulfa (2018), hingga 7,429 lebih berisiko untuk mengalami BBLR (Haryanti et al, 2019). Studi sejenis yang mengungkapkan kontribusi KEK dalam peningkatan risiko BBLR dilakukan oleh Ratnasari et al, (2017) dengan OR sebesar 4,6; Ningrum, E. W. (2017) dengan OR sebesar 5,5; Libri et al, (2016) dengan OR sebesar 6,25, dan penelitian di Palu, Sulawesi Tengah yang dilakukan oleh Sumiaty & Restu (2016) dengan besar Risk Ratio sebesar 4,215.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebagai Faktor Risiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR): Literature Review

Hardiati,

Thasliyah

2022

MJIK

View full text Add to dashboard Cite

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) diketahui masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu ditangani, dikarenakan tingginya urgensi terhadap pertumbuhan dan perkembangan aspek sensorik maupun motorik. BBLR dapat terjadi karena multi faktor, salah satunya adalah Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang dialami oleh ibu hamil. KEK dapat diidentifikasi melalui pengukuran Lingkar Lengan Atas atau LILA yang menunjukkan nilai <23,5 cm, dengan kondisi yang dapat merepresentasikan rendahnya status gizi ibu. Hal ini berkaitan dengan status gizi ibu yang mampu memengaruhi perkembangan janin, sehingga dapat berimplikasi pada berat badan bayi ketika dilahirkan. Artikel ini bertujuan untuk mengulas dan menganalisis KEK sebagai salah satu faktor risiko BBLR melalui metode telaah artikel (literature review). Terdapat 18 artikel utama yang telah diseleksi berdasarkan variabel, tujuan serta relevansi untuk digunakan sebagai bahan telaah yang didapatkan dari database Google Scholar dan SINTA. Hasil telaah mendapati temuan bahwa KEK berperan sebagai salah satu faktor risiko BBLR. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah status gizi yang dicerminkan dengan kejadian KEK pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi mengalami BBLR. Rekomendasi yang diberikan adalah pemberian intervensi gizi dan edukasi berbasis promosi kesehatan untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan menurunkan risiko BBLR.

show abstract

Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Area Pertanian (Studi di Kabupaten Brebes)

Cited by 5 publications

References 0 publications

Implications of Women Education and Infrastructure of Health on Quality of Baby Births in Agricultural and Non-Agricultural Regions

Implications of Women Education and Infrastructure of Health on Quality of Baby Births in Agricultural and Non-Agricultural Regions

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Puskesmas Kertek 2 Kabupaten Wonosobo

Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebagai Faktor Risiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR): Literature Review

Contact Info

Product

Resources

About