Latar Belakang: Setiap satu dari enam orang di dunia adalah remaja, dan sebanyak 85% remaja tinggal di negara maju, yang seringkali mengalami gangguan menstruasi seperti dismenorea primer. Dismenorea primer adalah nyeri menstruasi tanpa adanya kondisi patologis di panggul yang seringkali terjadi pada usia muda/remaja yang dipicu oleh berbagai faktor contohnya status gizi, pola makan, kebiasaan berolahraga, dan stres.
Tujuan: Untuk menganalisis hubungan status gizi (IMT/U), konsumsi junk food, dan kebiasaan berolahraga remaja perempuan di Jakarta dengan kejadian dismenorea primer.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, populasi penelitian ini yaitu seluruh siswi kelas 11 di Jakarta (Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner mengenai status gizi, kebiasaan berolahraga dan pola konsumsi junk food yang dinilai menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) melalui Google Forms.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status gizi (p = 0,022), konsumsi junk food (p = 0,000), dan kebiasaan berolahraga (p = 0,000) dengan kejadian dismenorea primer.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status gizi, konsumsi junk food, dan kebiasaan berolahraga terhadap kejadian dismenorea primer pada remaja perempuan di Jakarta. Diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap hubungan antara status gizi, konsumsi junk food dan kebiasaan berolahraga dengan kejadian dismenorea primer pada golongan usia lainnya, dan dengan metode yang berbeda untuk memperluas pengetahuan terkait faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dismenorea primer.