2016
DOI: 10.22435/bpk.v44i1.4945.13-24
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013)

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

1
1
0
27

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 25 publications
(29 citation statements)
references
References 0 publications
1
1
0
27
Order By: Relevance
“…Faktor yang paling besar risikonya adalah pemakaian kelambu berinsektisida (OR = 2,30 ; CI 95 % : 1,28-4,12) dan yang paling kecil adalah waktu tempuh ke pelayanan bidan (OR = 0,32 ; CI 95% : 0,19-0,55). 7 Menurut Sir dkk (2014) bahwa pendidikan, penghasilan, pengetahuan, sikap dan tindakan serta pemakaian kelambu berhubungan dengan kejadian malaria, Sedangkan pekerjaan (p=0,063) tidak berhubungan dengan kejadian malaria. 8 Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Lampung, terdapat tujuh kabupaten/kota lainnya di Lampung masih endemis rendah malaria yaitu Tanggamus, Lampung Tengah, Lampung Utara, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Barat dan Kota Bandar Lampung.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Faktor yang paling besar risikonya adalah pemakaian kelambu berinsektisida (OR = 2,30 ; CI 95 % : 1,28-4,12) dan yang paling kecil adalah waktu tempuh ke pelayanan bidan (OR = 0,32 ; CI 95% : 0,19-0,55). 7 Menurut Sir dkk (2014) bahwa pendidikan, penghasilan, pengetahuan, sikap dan tindakan serta pemakaian kelambu berhubungan dengan kejadian malaria, Sedangkan pekerjaan (p=0,063) tidak berhubungan dengan kejadian malaria. 8 Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Lampung, terdapat tujuh kabupaten/kota lainnya di Lampung masih endemis rendah malaria yaitu Tanggamus, Lampung Tengah, Lampung Utara, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Barat dan Kota Bandar Lampung.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…9 Hal ini berbeda dengan hasil analisis lanjut Riskesdas 2013 yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa kelompok umur 25-34 tahun merupakan kelompok umur yang paling berisiko terkena malaria. 10 Kejadian malaria pada anak-anak berhubungan dengan perilaku orangtua dalam upaya menghindari gigitan nyamuk. Penggunaan kelambu berinsektisida khususnya pada balita atau obat antinyamuk saat anak-anak tidur pada malam hari dapat dilakukan untuk mencegah gigitan nyamuk.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hal ini berbeda dengan hasil analisis lanjut Riskesdas 2013 yang menunjukkan bahwa laki-laki lebih berisiko dari perempuan 2,36 kali (CI 95%: 1,72-3,23). 10 Hasil yang lainnya didapatkan dari penelitian Gusra et al di Kabupaten Pesisir Selatan bahwa penduduk perempuan lebih banyak terinfeksi malaria, yaitu 16 orang (88,89%) dibanding penduduk laki-laki yang berjumlah 2 orang (11,11%). 12 Laki-laki dan perempuan bisa memiliki risiko yang berbeda terkena malaria berkaitan dengan norma serta perilaku yang mempengaruhi paparan nyamuk.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…In fact, malaria also cause activity decreasal in workers due its anemia effect. 2 . Previous study stated that malaria could cause symptoms related to liver organ.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%