2016
DOI: 10.21082/fae.v34n1.2016.35-55
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Fenomena Penuaan Petani dan Berkurangnya Tenaga Kerja Muda serta Implikasinya bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian

Abstract: <strong>English</strong><br />Qualified human resources with a good commitment to develop agricultural sector is one of the determining factors toward sustainable agricultural development. However, agricultural development deals with significant issue especially reduction in the number of young farmers. This paper aims to review structural changes from perspective of aging farmer and declined number of young farmers in Indonesia and other countries. Specifically, this paper identifies various… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
59
0
92

Year Published

2016
2016
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 132 publications
(152 citation statements)
references
References 2 publications
1
59
0
92
Order By: Relevance
“…Adanya pembangunan pertanian yang ber-kelanjutan melalui pengelolaan seluruh potensi sumber daya alam, manusia, kelembagaan, dan teknologi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki komitmen membangun sektor pertanian yang menjadi salah satu faktor keberhasilan pembangunan pertanian berkelanjutan (Susilowati, 2016a).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Adanya pembangunan pertanian yang ber-kelanjutan melalui pengelolaan seluruh potensi sumber daya alam, manusia, kelembagaan, dan teknologi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki komitmen membangun sektor pertanian yang menjadi salah satu faktor keberhasilan pembangunan pertanian berkelanjutan (Susilowati, 2016a).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun yang diikuti oleh permintaan pangan menyebabkan beban sektor pertanian semakin berat. Minat pemuda sebagai generasi penerus petani harus ditumbuhkan untuk kembali ke sektor pertanian dan bertanggung jawab dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan penyediaan pangan nasional (Susilowati, 2016a). Selama sepuluh tahun terakhir jumlah tenaga kerja perdesaan yang bekerja dan mencari pekerjaan di kota semakin bertambah.…”
Section: Faktor-faktor Penyebab Keengganan Generasi Muda Bekerja DI Punclassified
“…Pesatnya urbanisasi di Provinsi Jawa Barat berakibat pada beralihnya sebagian lahan pertanian menjadi daerah permukiman dan fasilitas umum, sehingga membuat jumlah rumah tangga pertanian semakin sedikit. Dalam hal sumberdaya manusia, sedikitnya jumlah petani usia muda merupakan faktor yang menjadi penyebab cukup tinggi dalam menurunnya rumah tangga petani (Susilowati, 2016). Walaupun demikian, terdapat kabupaten di Jawa Barat yang menempati urutan pertama dengan jumlah penduduk tertinggi yang bekerja pada sektor pertanian yaitu Kabupaten Cianjur (BPS Provinsi Jawa Barat, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Fenomena aging farmer terjadi dalam tataran global, bukan hanya di Indonesia, namun juga di berbagai belahan dunia. Kajian Susilowati (2016) menunjukkan fenomena aging farmer dan menurunnya jumlah tenaga kerja muda pertanian terjadi di negara Amerika (USDA 2007;Shute 2011; Katchova dan Ahearn 2014), Australia (NFF 2012; Murphy 2012), Uni Eropa (Europe Comission 2012; Wang 2014), dan di negara-negara Asia di antaranya Jepang (Uchiyama 2014;Yanagimura 2014); Vietnam (Dang 2014); Korea (Ma 2014) dan negaranegara lainnya baik negara maju maupun negara berkembang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Ada tiga faktor utama dari sisi sektor pertanian yang perlu dipertimbangkan untuk menarik generasi muda ke pertanian, yaitu produktivitas dan profitabilitas usaha pertanian, kesempatan kerja yang tersedia, serta kenyamanan dan kepuasan kerja. Sebaliknya dari sisi pemuda, generasi muda sebagai pemasok tenaga kerja juga memerlukan perbaikan dan peningkatan pendidikan dan keterampilan agar sesuai dengan kebutuhan pertanian (Susilowati 2016).…”
Section: Implikasi Bagi Indonesiaunclassified