Persediaan merupakan asset yang penting dalam kegiatan perusahaan. System persediaan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga. Kapan harus tersedia dan berapa besar order yang harus dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui biaya persediaan EOQ (Economic Older Quantity)spareparts mata pisau 2) mengetahui jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) untuk spareparts mata pisau 3) mengetahui titik pemesanan ulang (Reorder Point) untuk spareparts mata pisau di PT.Indolampung Perkasa. Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitik dengan teknik penelitian survey. Penelitian dilakukan di Warehouse dan Inventory PT.Indolampung Perkasa. Obyek penelitian yaitu 15 mata pisau yang digunakan pada kegiatan pengolahan tanah dan machinery maintenance pada tahun 2010-2012. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata permintaan mata pisau terbesar adalah Knife 4,5 x 90 x 260 mm sebesar 61,32% trekecil adalah Round Cutter 32” sebesar 0.10%. selisih jumlah pemesanan optimal dengan actual terbesar adalah Cut Knife No.19 sebesar 361,54% (tahun 2010) terkecil adalah Plough Head 20-25ha sebesar 6,29% (tahun 2012) . interval pemesanan ekonomis yang terbesar adalah Round Cutter 32” (tahun 2012) sebesar 86,45%, terkecil adalah Plough Head 20-25ha sebesar 37.5% (tahun 2012). Selisih biaya persediaan actual dengan optimal terbesar adalah Plough Wall sebesar 1.038,35%(tahun 2012), terkecil adalah Round Cutter 32” sebesar 0.10% (tahun 2010). Safety stock terbesar Disc Cutway 22” dan Share Point sebesar 63,13% yang terkecil adalah Plough Head 20-25ha sebesar 50,72%. Titik pemesanan kembali terbesar adalah Disc Cutway 22” sebesar 35,82% (tahun 2012), yang terkecil adalah Knife 4,5 x 90 x 260 mm sebesar 0.43%(tahun 2012).
Permasalahan utama mengenai ketenagakerjaan pertanian kita yaitu terjadinya perubahan struktur demografi yang kurang menguntungkan bagi sektor pertanian yang mengarah pada penuaan petani. Petani berusia tua (lebih dari 55 tahun) jumlahnya semakin meningkat, akan tetapi tenaga kerja berusia muda semakin berkurang. Semakin tingginya tingkat pendidikan pemuda di perdesaan, maka mereka semakin selektif dalam memilih pekerjaan. Mereka enggan untuk bekerja di pedesaan karena adanya ketidakcocokan antara ketrampilan dan tingkat pendidikan yang dimiliki dengan ketersediaan pekerjaan di perdesaan. Padahal Indonesia membutuhkan petani-petani yang produktif untuk memaksimalkan produksi pangan. Tujuan makalah ini adalah menjelaskan perubahan struktural tenaga kerja pertanian dilihat dari fenomena aging farmer dan menurunnya jumlah tenaga kerja usia muda sektor pertanian di Indonesia , menjelaskan berbagai faktor penyebab perubahan struktural tenaga kerja pertanian dan keengganan tenaga kerja usia muda masuk ke sektor pertanian, menjelaskan kebijakan yang diperlukan untuk mendukung tenaga kerja muda masuk ke sektor pertanian. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan deskriptif. Hasilnya adalah masalah krisis petani muda harus segera ditanggulangi supaya tidak mengancam ketahanan pangan di Indonesia.
This study was conducted in Nganjuk Regency in the reason that this region is the second largest shallot production centre in INTISARIPenelitian ini dilakukan di Kabupaten Nganjuk karena merupakan sentra produksi bawang merah terbesar kedua di Indonesia setelah Kabupaten Brebes. Sekitar 40 persen bawang merah dari Kabupaten Nganjuk dipasarkan sampai ke Jakarta termasuk ke Pasar Induk Kramatjati Jakarta (PIKJ), sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaku yang terlibat dalam rantai pasok bawang merah dari Kabupaten Nganjuk ke Jakarta dan mengidentifikasi jenis risiko dalam rantai tersebut. Responden yang digunakan adalah pakar yang terdiri dari wakil pemerintah, wakil akademisi, dan praktisi yaitu pelaku rantai pasok itu sendiri. Model AHP (Analytical Hierarchy Process) digunakan untuk mengidentifikasi risiko rantai pasok bawang merah. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tujuh pelaku yang terlibat dalam rantai pasok bawang merah dari Kabupaten Nganjuk ke Jakarta yaitu petani, penebas, pedagang pengumpul skala besar, bandar di PIKJ, centheng di PIKJ, pedagang pengecer, dan konsumen. Model AHP menunjukkan bahwa risiko pasar merupakan risiko yang paling utama dalam rantai pasok bawang merah dari Kabupaten Nganjuk ke Jakarta, kemudian diikuti risiko kemitraan dan informasi serta yang terakhir risiko harga. Kata kunci: Kata kunci: Kata kunci: Kata kunci: Kata kunci: bawang merah, model AHP, rantai pasok, risiko.
INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai tambah agroindustri sale pisang berdasarkan : 1) ukuran pisang raja siam yang digunakan, 2) metode membuat kerekel sale, 3) asal kerekel sale yang digunakan, 4) pengusahanya, dan 5) mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi sale pisang. Metode dasar penelitian menggunakan metode deskriptif analitis. Sampel kabupaten dan kecamatan ditentukan menggunakan metode purposive sampling, pengumpulan data menggunakan metode sensus. Analisis data untuk menghitung nilai tambah agroindustri menggunakan metode Hayami dan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi menggunakan metode analisis regresi OLS. Hasil penelitian menunjukkan: bahwa ukuran pisang raja siam yang digunakan tidak menghasilkan nilai tambah yang berbeda; metode membuat kerekel sale cara pasahan dan cara pres tidak menghasilkan nilai tambah yang berbeda; pengusaha murni mampu menciptakan nilai tambah lebih besar dibandingkan petani pengrajin sale pisang; pengusaha yang membeli kerekel sale mampu menciptakan nilai tambah lebih besar dibandingkan dengan yang membuat kerekel sendiri; faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi sale pisang adalah jumlah modal, jumlah pisang, dan variabel dummy cara pembuatan kerekel sale.Kata Kunci: Sale Pisang, Nilai Tambah, Faktor Produksi PENDAHULUANKomoditi pertanian pada umumnya dihasilkan sebagai bahan mentah dan mudah rusak, sehingga perlu langsung dikonsumsi atau diolah terlebih dahulu. Proses pengolahan dapat meningkatkan guna bentuk komoditi-komoditi pertanian.Kesediaan konsumen membayar harga output agroindustri pada harga yang relatif tinggi merupakan insentif bagi perusahaan-perusahaan pengolah untuk menghasilkan output agroindustri.Industri pengolahan pangan adalah instrument pemberi nilai tambah bagi komoditi pertanian. Oleh karena itu, peran perusahaan-perusahaan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.