Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan persepsi Keluarga Penerima Manfaat tentang Program Pengentasan Kemiskinan beserta faktor pengaruhnya. Penelitian ini memadukan metode kuantitatif dengan kualitatif, melibatkan 770 responden yang dipilih secara acak menggunakan teknik Proporsional Multistage Random Sampling. Responden terdiri dari penyelenggara, pendamping, dan penerima program dari 77 desa di 11 provinsi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan FGD serta dianalisis menggunakan confirmatory factor analysis dan deskriptif interpretatif. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, berusia di atas 26 tahun, berstastus menikah, berpendidikan tamat SD, bekerja sebagai buruh dan petani dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 905.430,/bulan serta rata-rata pengeluaran sebesar Rp 1.110.372,-/ bulan. Hasil analisis data kuantitatif menunjukkan sebagian besar KPM mengaku paham tentang Program Pengentasan Kemiskinan. Persepsi KPM didominasi pengaruh faktor obyek dibandingkan faktor pelaku dan faktor kondisi. Hasil analisis data kualitatif mengungkap bahwa pemahaman KPM hanya sebatas pada bantuan yang diterima, bukan tentang hakikat program. Penelitian ini merekomendasikan: 1) penguatan edukasi dan sosialisasi mengenai hakikat program bagi peningkatan kapasitas, kemandirian, dan keberfungsian sosial, serta kesiapan KPM menghadapi graduasi; 2) penguatan koordinasi, baik di kalangan penyelenggara, pendamping, dan penerima program bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program; dan 3) peningkatan kualitas dan kuantitas pendampingan sebagai bekal intervensi tentang program kepada KPM agar tujuan program dapat tercapai sesuai harapan. Kata kunci: persepsi; keluarga penerima manfaat; program pengentasan kemiskinan.