ABSTRAKKecamatan Tambora Jakarta Barat merupakan salah satu wilayah di DKI Jakarta yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi, kondisi tersebut mengakibatkan wilayah penelitian rawan terhadap kebakaran. Untuk itu, tujuan penelitian yaitu untuk membuat peta kerawan kebakaran menggunakan citra Quickbird di Kecamatan Tambora Provinsi DKI Jakarta. Pembuatan peta kerawanan kebakaran merupakan salah satu upaya mitigasi nonstruktural, sehingga wilayah penelitian teridentifikasi tingkat zonasi kerawanan kebakaran untuk bahan acuan kebijakan penurunan tingkat risiko. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu interpretasi, dokumentasi, observasi, dan wawancara. Metode analisis yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yang digunakan yaitu menginterpretasi data citra Quickbird berdasarkan unsur-unsur interpretasi dan mendeskripsikan temuan kondisi di lapangan. Analisis kuantitatif yang digunakan yaitu menggunakan metode pembobotan dan skoring. Hasil penelitian yaitu wilayah Kecamatan Tambora mayoritas merupakan area kerawanan kebakaran tingkat tinggi seluas 258 Ha, tingkat kerawanan sedang seluas 113 Ha, dan tingkat kerawanan rendah seluas 137 Ha. Kelurahan dengan tingkat kerawanan kebakaran tinggi yaitu Kelurahan Pekajon, Angke, Krendeng, Duri Utara, dan Kalianyer. Kelurahan dengan tingkat kerawanan kebakaran sedang yaitu ABSTRACT Tambora Distric West Jakarta is part of area in Jakarta Province which has high population density. That condition caused research area has been high frequency by fire incident. Based on that, the aim of research is maping of fire susceptibility using remotesensing approach in Tambora Distric West Jakarta. Maping of fire susceptibility area is important as effort non structural mitigation acction to reduce risk. Methods to collect data ware Interpretation, observation, dokumentation, and interviews. The analysis data was used by qualitative and quantitative methods. Qualitative analysis used for interpretation Quick Bird Satellite Imagery and describe conditions in filed. Furthermore, Quantitative analysis used for weight and skoring analysis. The result of research that majority Tambora Distric has high fire susceptibility area (258 Ha), medium fire susceptibility area (113 Ha), and low fire susceptibility area (137 Ha). Village has high fire susceptibility namely: Pekajon, Angke, Krendeng, Duri Utara, and Kalianyer. Village has medium fire susceptibility namely: Tanah Sereal, https://doi.
PENDAHULUANAdanya proses perkembangan kota-kota besar di Indonesia terutama kota metropolitan yang relatif cepat baik perkembangan secara fisik maupun non fisik. Hal ini disebabkan karena daerah kota merupakan pusat segala jenis aktivitas yang menawarkan berbagai fasilitas pendukung kehidupan baik dari mulai fasilitas pendidikan, kesehatan, perkantoran maupun kawasan perindustrian yang lebih baik daripada yang ada di daerah. Keberadaan kota yang menawarkan berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik ini, menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi orang-orang un...