Fisioterapi Dada dan Steem Inhaler Aromatheraphy dalam Mempertahankan Kepatenan Jalan Nafas Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Abstract

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) ditandai dengan sesak nafas dan produksi sputum berlebih. Produksi sputum berlebih akan mengganggu kepatenan jalan nafas. Fisioterapi dada dan steem inhaler dapat mengurangi dahak dan sesak pada pasien dengan sekret berlebih. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fisioterapi dada dan steem inhaler dalam mempertahankan jalan napas. Metode studi kasus terhadap 2 responden dengan pendekatan asuhan keperawatan pasien penyakit paru obstruktif kronis yang diberikan intervensi fisioterapi dada dan steem inhaler aroma therapy selama tiga hari berturut-turut sebelum pasien makan. Pengukuran kepatenan jalan nafas dinilai dari jumlah sputum yang keluar serta mengobservasi adanya suara nafas tambahan. Adanya penurunan jumlah sputum pada kasus I hari pertama yang ditampung dalam penampung adalah 3 cc, kemudian dihari kedua adalah 2 cc dan dihari ke 3 adalah 2 cc serta suara paru ronchi berkurang. Sementara pada kasus II dihari pertama didapatkan 2 cc, hari kedua adalah 2 cc dan hari ketiga 1 cc serta suara paru normal (vesicular). Kombinasi fisioterapi dada dan steem inhaler aromatheraphy terbukti efektif dalam mempertahankan kepatenan jalan nafas.

Penerapan Fisioterapi Dada (Postural Drainage, Clapping Dan Vibrasi) Efektif Untuk Bersihan Jalan Nafas Pada Anak Usia 6-12 Tahun

“…Setelah dilakukan analisa lanjutan didapatkan nilai p value 0,02 sehingga diambil kesimpulan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan fisioterapi dada. Hal ini didukung dengan penelitian (Daya & Sukraeny, 2020), menyatakan terdapat pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas dengan nilai p value 0,03. Tindakan fisioterapi dada dapat dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari dengan durasi sekitar 1,5 jam, hal ini juga sejalan dengan peneliti dimana fisioterapi dada dilakukan sebanyak dua kali dengan gerkan postural, vibrasi dan perkusi (Daya & Sukraeny, 2020).…”

“…Hal ini didukung dengan penelitian (Daya & Sukraeny, 2020), menyatakan terdapat pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas dengan nilai p value 0,03. Tindakan fisioterapi dada dapat dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari dengan durasi sekitar 1,5 jam, hal ini juga sejalan dengan peneliti dimana fisioterapi dada dilakukan sebanyak dua kali dengan gerkan postural, vibrasi dan perkusi (Daya & Sukraeny, 2020). Postural drainase, clapping dada dapat berpengaruh terhadap pengeluaran sputum di Ruang Mawar RSUD R Koesma.…”

Penerapan Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sputum Pada Anak Yang Mengalami Jalan Nafas Tidak Efektif Literature Review

“…Teknik fisioterapi dada terdiri atas drainase postural, clapping, vibrasi, perkusi, napas dalam dan batuk efektif yang bertujuan untuk memudahkan pembersihan mukosiliar (Purnamiasih, 2020). Fisioterapi dada dan steem inhaler dapat mengurangi dahak dan sesak pada pasien dengan sekret berlebih (Daya & Sukraeny, 2020).…”

Nursing Care of Patients With Ineffective Airway Clearance Problems

“…The results obtained by Eucalyptus citriodora proved to be able to inhibit the spread of pulmonary TB by more than 90% stating that eucalyptus oil can be used as herbal medicine, namely to reduce shortness of breath due to flu or asthma by applying it to the chest, treating sinuses by inhaling warm water vapor that has been dripped with eucalyptus oil can relieve nasal congestion by inhaling eucalyptus oil aromatherapy. (Daya & Sukraeny, 2020). According to research by Najib, et al (2019) states that there is evidence to suggest that oil vapor from eucalyptus aromatherapy is effective as an antibacterial and should be considered for use in the treatment or prevention of respiratory tract infection patients in hospitals.…”