Saat ini penggunaan sampo herbal telah disukai di masyarakat karena kepercayaan konsumen bahwa sampo herbal mengandung bahan alam yang lebih aman dan minimal efek samping. Labu kuning merupakan tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk sampo herbal. Labu kuning berdasarkan berbagai penelitian telah dibuktikan memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antijamur, dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula sampo herbal labu kuning. Ekstrak labu kuning diformulasi dalam F1, F2, dan F3 dengan konsentrasi berturut – turut sebesar 1%, 2%, dan 3%. Karakteristik fisik sampo dilakukan evaluasi pada parameter organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, tinggi dan stabilitas busa serta dilakukan pengamatan stabilitas pada penyimpanan suhu kamar (28±2°C) selama 14 hari dan cycling test selama 6 siklus. Hasil penelitian formula sampo herbal F1, F2 dan F3 memiliki warna kuning hingga kuning kecoklatan, homogen, memenuhi syarat fisik sediaan shampo pada parameter uji pH, viskositas, tinggi dan stabilitas busa. Formula F1 dan F2 pada penyimpanan suhu kamar (28±2°C) selama 14 hari dan cycling test selama 6 siklus tidak menunjukkan adanya perubahan organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, dan stabilitas busa sedangkan formula F3 tidak memenuhi sifat fisik pada parameter stabilitas busa. Tinggi busa pada uji cycling test semua formula mengalami perubahan signifikan tetapi masih memenuhi persyaratan tinggi sediaan sampo. Kesimpulan sampo ekstrak daging labu kuning memenuhi persyaratan sifat fisik pada formula F1 dan F2.