Future detection and monitoring of diabetes may entail analysis of both β-cell function and volume: How markers of β-cell loss may assist

Abstract

Disease heterogeneity is as major issue in Type II Diabetes Mellitus (T2DM), and this patient inter-variability might not be sufficiently reflected by measurements of glycated haemoglobin (HbA1c).Β-cell dysfunction and β-cell death are initiating factors in development of T2DM. In fact, β-cells are known vanish prior to the development of T2DM, and autopsy of overt T2DM patients have shown a 60% reduction in β-cell mass.As the decline in β-cell function and mass have been proven to be pathological traits in T2DM, methods for evaluating β-cell loss is becoming of more interest. However, evaluation of β-cell death or loss is currently invasive and unattainable for the vast majority of diabetes patients. Serological markers, reflecting β-cell loss would be advantageous to detect and monitor progression of T2DM. Biomarkers with such capacities could be neo-epitopes of proteins with high β-cell specificity containing post translational modifications. Such tools may segregate T2DM patients into more appropriate treatment groups, based on their β-cell status, which is currently not possible. Presently individuals presenting with adequately elevated levels of both insulin and glucose are classified as T2DM patients, while an important subdivision of those is pending, namely those patients with sufficient β-cell capacity and those without. This may warrant two very different treatment options and patient care paths.Serological biomarkers reflecting β-cell health status may also assist development of new drugs for T2DM and aid physicians in better characterization of individual patients and tailor individual treatments and patient care protocols.

Korelasi Indeks 20/(C-Peptide Puasa×glukosa Darah Puasa) Dengan Homa-Ir Untuk Menilai Resistensi Insulin Diabetes Melitus Tipe 2

“…Kelelahan sel beta pankreas mengakibatkan kadar glukosa darah tetap tinggi walaupun dalam keadaan puasa seperti yang ditemukan pada diabetes melitus tipe 2. 3,6,7 Pada diabetes melitus tipe 2, selain resistensi insulin terjadi juga disfungsi sel beta pankreas. 3,6 Penelitian mengenai resistensi insulin merupakan hal yang menarik karena berhubungan dengan berbagai macam penyakit termasuk diabetes melitus tipe 2.…”

“…3,6,7 Pada diabetes melitus tipe 2, selain resistensi insulin terjadi juga disfungsi sel beta pankreas. 3,6 Penelitian mengenai resistensi insulin merupakan hal yang menarik karena berhubungan dengan berbagai macam penyakit termasuk diabetes melitus tipe 2. Pemeriksaan yang menjadi baku emas untuk resistensi insulin adalah euglycemic hyperinsulinemic clamp.…”

“…Peningkatan produksi insulin secara terus menerus menyebabkan kelelahan pada sel beta pankreas sehingga terjadi gangguan sekresi yang mengakibatkan timbulnya gangguan toleransi glukosa. 3,6,7 Adanya gangguan toleransi glukosa dan penurunan fungsi sel beta pankreas yang terus menerus menyebabkan terjadinya hiperglikemia postprandial. Hal ini dapat dilihat dari penurunan respons sekresi insulin fase pertama.…”

“…20 Defek sekresi ini berhubungan dengan disfungsi sel beta pankreas yang dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti penurunan massa sel beta, peningkatan apoptosis /penurunan regenerasi sel, kelelahan sel beta karena resistensi insulin yang lama, toksisitas glukosa, toksisitas lipid pada sel beta, inflamasi, dan deposisi amiloid atau kondisi lain yang dapat menurunkan massa sel beta. 6,26 Rerata kadar C-peptide puasa pada penelitian ini adalah 0,97 (0,29) nmol/L. Hasil ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai normal, sehingga dapat disimpulkan pada subjek penelitian ini sekresi insulin endogen meningkat karena kadar C-peptide lebih menggambarkan sekresi insulin endogen daripada hasil pemeriksaan insulin itu sendiri.…”

“…Hal ini didukung oleh data kadar C-peptide pada penelitian ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar Cpeptide pada penelitian Ohkura et al Penyebab terjadinya resistensi insulin dan gangguan fungsi sel beta pankreas merupakan multifaktorial seperti penurunan massa sel beta, peningkatan apoptosis/penurunan regenerasi sel, kelelahan sel beta karena resistensi insulin yang lama, toksisitas glukosa, toksisitas lipid pada sel beta, inflamasi, dan deposisi amiloid atau kondisi lain yang dapat menurunkan massa sel beta. 6,26 Pada penelitian ini tidak memeriksa hal-hal yang berhubungan dengan faktor diatas seperti mengukur massa sel beta, kadar lipid, penanda inflamasi yang merupakan keterbatasan dalam penelitian ini.…”